Bid TIK Polda Kepri – Garut. Mabes Polri pun saat ini
ikut turun tangan dalam penanganan kasus sodomi terhadap 17 anak di Garut, Jawa
Barat. Polda Jabar bersama Mabes Polri dilibatkan untuk pendampingan korban,
guna proses pemulihan kondisi anak oleh dokter psikiater. Kasus predator anak
yang dilakukan oleh pelaku berkedok sebagai guru ngaji di Garut, menjadi
perhatian Kepolisian, karena Polres Garut memiliki keterbatasan dokter
psikiater untuk proses pemulihan psikis ke 17 korban.
“Dibantu oleh dokter psikiater dan psikolog dari Mabes
dan Polda, mereka akan melakukan trauma healing kepada seluruh korban. Ada pun
proses penyidikan tetap di Polres,” jelas Kasat Reskrim Polres Garut, AKP
Deni Nurcaadi dilansir dari Tvonenews.com, Jumat (2/6/23).
Saat ini Polres Garut masih menunggu hasil visum korban dari
dokter RSUD dr Slamet Garut, karena visum
tersebut masih berproses. Sejauh ini seluruh korban telah dilakukan
pemeriksaan dengan didampingi orang tuanya. Para korban mengaku dicabuli dengan
berbagai aktifitas bejat.
Kasus kejahatan seksual ini terungkap pada Selasa (30/5/23).
Saat Kantor Desa Sirna Sari Kecamatan Samarang Garut, Jawa Barat, mendadak
ramai didatangi warga. Hal itu dipicu adanya aduan orang tua anak bahwa AS
telah melakukan sodomi terhadap 17 bocah TK dan SD di kampungnya. Selanjutnya
aparat desa setempat mendata sedikitnya ada 17 orang tua korban melaporkan,
bahwa anak mereka menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh AS.