BNPT: 50 Ribu Dai dan Daiyah Diturunkan untuk Cegah Radikalisme dan Terorisme

bnpt 50 ribu dai dan daiyah diturunkan untuk cegah radikalisme dan terorisme 58644

Bid TIK Polda Kepri – Bandung. Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menyatakan Kementerian Agama saat ini telah
memberikan tugas kepada sekitar 50 ribu orang dai dan daiyah di seluruh
Indonesia untuk menyebarkan pesan perdamaian di tengah perbedaan.

Langkah itu bertujuan untuk mencegah munculnya radikalisme
dan terorisme di masyarakat.

“Kementerian Agama sudah menugaskan 50 ribu dai dan
daiyah di seluruh Indonesia, sementara dari MUI ada 1.300 (dai-daiyah) yang
ter-standardisasi menyebarkan ini dan mereka khusus menyebarkan, memberikan
pemahaman, memberikan penjelasan, mengoreksi permasalahan yang berkaitan dengan
radikalisme,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel di
Bandung, Rabu (24/5/2023).

BNPT, kata Komjen Pol. Rycko, juga mendukung Program Dai
Kebangsaan yang digagas Kementerian Agama dan unsur terkait lainnya dengan
memberikan beberapa konten materi penangkal radikalisme dan intoleransi.

“Kami ingin memberikan pemahaman dan menyatukan tekad
dan luruskan niat serta kita berikrar agar negeri ini tetap aman dan damai.
Memperkuat keberagaman dan menatap ke depan semakin aman sejahtera,” jelas
Komjen Pol. Rycko.

Lebih lanjut, Komjen Pol. Rycko juga menyatakan ada tren
peningkatan intoleransi di kalangan pelajar SMK di Kota Bandung dan penelitian
terhadap hal tersebut saat ini sedang dilakukan oleh BNPT. Ia mengatakan,
peningkatan penyebaran paham intoleransi di Kota Bandung belum mengarah pada
ekstrem.

“Artinya masih bisa dilakukan pencegahan sejak dini,
dan hasil penelitian terhadap anak SMK Kota Bandung menjadi lokus penelitian
yang sudah mulai terjadi ada peningkatan tentang intoleran yang pasif, meskipun
belum ke arah sana tapi sudah ada,” ujar Komjen Pol. Rycko.

 

Dengan adanya potensi tersebut, Komjen Pol. Rycko menegaskan
BNPT akan terjun langsung dan melakukan pencegahan sejak dini melalui
lingkungan pendidikan sehingga para pelajar bisa tetap terjaga pemahaman
toleransinya.

“Tentunya hal ini menjadi cambuk dan peringatan untuk
kami semua untuk semakin gencar di sekolah SD, SMP dan SMA hingga universitas
jangan sampai mereka kena tipu di manipulasi,” jelas Komjen Pol. Rycko.

Apalagi, Jawa Barat merupakan wilayah dengan penduduk Muslim
terbanyak di Indonesia, termasuk generasi mudanya juga terbanyak.

BNPT pun akan terus melakukan pengawasan dan pencegahan agar
anak muda tidak terpapar paham intoleransi.

“Untuk generasi muda Muslim saat ini yang menjadi
target jangan sampai dimanipulasi, dibohongin, dikibulin oleh pihak
tertentu dengan menggunakan simbol-simbol agama,” tambah Komjen Pol.
Rycko.