Waspada, Ini 5 Makanan yang Berisiko saat Dikonsumsi Terlalu Matang

waspada ini 5 makanan yang berisiko saat dikonsumsi terlalu matang 64119 1

Bid TIK Polda Kepri

– Jakarta. Tak hanya makanan kurang
matang, terlalu matang juga perlu dihindari karena bisa memicu penyakit.

Sebab, sering kali ditemukan bakteri berbahaya yang berada
di permukaan makanan mentah. Jika tidak diolah dengan benar, seseorang yang
mengonsumsinya bisa tertular bakteri, seperti E.Coli dan Salmonella.

Karena hal itu, jika menemukan makanan terlalu matang,
sebaiknya jangan lagi dikonsumsi. Dilansir dari The Daily Meal, Sabtu
, berikut 5 makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi dalam kondisi
terlalu matang:

1. Roti panggang

Roti panggang, salah satu menu sarapan yang banyak digemari.
Roti yang dipanggang dikenal memiliki tekstur yang renyah dan rasanya lebih
enak jika dipadukan dengan selai hingga meses.

Namun, sering kali roti panggang dimasak terlalu matang
hingga permukaannya gosong. Tak jarang muncul bercak-bercak hitam.

Jika roti panggang berada dalam kondisi seperti ini, lebih
baik tidak dimakan karena menimbulkan risiko kanker. Makanan ini dapat
menghasilkan akrilamida jika dimasak pada suhu lebih dari 248 Fahrenheit atau
120 Celsius.

Sebagai solusi, kamu bisa menggunakan parutan untuk menghilangkan
bagian gosongnya. Trik ini mungkin tidak akan menghilangkan akrilamida di
makanan, tetapi bisa membuat sedikit perbedaan.

2. Kopi

Kopi gosong atau dikenal dengan sebutan over roasted atau
burnt coffee, juga sebaiknya dihindari. Kopi gosong berarti terlalu lama
dipanggang sehingga biji kopi menjadi gelap dan terbakar.

Menyeruput kopi gosong juga bukan hal yang tepat. Alasan
ilmiah mengungkap, akrilamida banyak ditemukan pada makanan yang dibakar.
Ketika makanan tertentu terkena panas, terjadi reaksi kimia disebut Maillard.

Jika proses kimia ini dibiarkan terlalu lama, dapat
menyebabkan bahan, seperti kopi terbakar. Ketika kopi gosong, reaksi Maillard
inilah yang meninggalkan zat berbahaya seperti akrilamida dalam minuman.

3. Telur rebus

Telur bisa dimasak dengan berbagai cara, tetapi olahan telur
paling sehat yaitu telur rebus. Meskipun begitu, proses pemasakan telur rebus
tidak boleh terlalu lama. Ada alasan ilmiah mengapa hal ini tidak boleh
dilakukan.

Putih telur mengandung belerang, sedangkan kuning telur kaya
akan zat besi. Saat terkena panas, senyawa-senyawa ini mulai berinteraksi dan
akhirnya membentuk zat baru yang dapat mengubah penampilan dan bau telur.

Salah satunya gas bau yang disebut hidrogen sulfida, membawa
bau telur busuk yang menyengat.

4. Bayam

Bayam dikenal tinggi vitamin A, asam folat, dan serat.
Sayangnya, memasak bayam terlalu lama justru dapat menguras kandungan nutrisi
sayuran tersebut.

Penelitian tersebut menemukan, mengukus bayam dapat
mengurangi vitamin C-nya
sebesar 11%, sedangkan memasak dengan microwave dapat menurunkan vitamin C
sebesar 26%.

Memasak bayam terlalu lama tidak disarankan. Para ilmuwan
menyarankan agar bayam lebih baik dikukus sebentar.

5. Daging

Daging juga sebaiknya tidak dikonsumsi dalam keadaan terlalu
matang hingga gosong. Ayam, hingga daging dianjurkan untuk dimasak dalam suhu
165 Fahrenheit atau sekitar 73 Celsius.

Daging yang terlalu matang, apa pun jenis dagingnya,
cenderung menjadi kering dan kenyal. Namun, berpotensi juga menimbulkan risiko
kesehatan.

Menurut Cleveland Clinic, para ilmuwan telah
mengidentifikasikan reaksi kimia yang memprihatinkan ketika melihat daging
dimasak pada suhu tinggi. Hasilnya, terjadi pembentukan amina heterosiklik dan
hidrokarbon aromatik polisiklik. Di mana,
kedua jenis bahan ini terbukti mengubah DNA sehingga meningkatkan kemungkinan
terkena kanker.

Untuk mengurangi paparan terhadap zat berbahaya, terdapat
beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, bisa menghilangkan area daging yang
gosong. Kedua, dengan cara menurunkan suhu memasak.

Karsinogen ini cenderung muncul pada daging yang dimasak
pada suhu lebih tinggi dari 300 derajat, terutama di atas panggangan atau api
terbuka.