Bid TIK Polda Kepri– Jakarta. Wakil Presiden Ma’ruf
Amin meminta semua pihak, termasuk santri untuk bijak menyikapi perbedaan dalam
pemilu serta tidak mudah terprovokasi di tahun politik.
“Di sini kita harus menjaga. Kita harus hati-hati
dengan provokasi,” tegas Wapres Ma’ruf Amin, Selasa (24/10/23).
Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan provokasi semata-mata
dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang ingin melihat perpecahan di
Indonesia. Dengan demikian, Wapres menekankan bahwa kehati-hatian merupakan
sebuah keniscayaan.
“Sekarang menghadapi pemilu harus menjaga dari mereka
yang ingin merusak, mengadu domba, saya mengatakan hati-hati,” tutur
Wapres Ma’ruf Amin.
Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan kehati-hatian tersebut
merupakan bagian dari kesepakatan nasional para pendiri bangsa yang
bertujuan untuk terus menjaga persatuan Indonesia, dan menjaga persatuan
merupakan salah satu tanggung jawab santri.
“Ini merupakan bagian kesepakatan nasional. Pancasila,
UUD 1945, NKRI adalah konsensus nasional, kesepakatan nasional. Saya mengatakan
itu adalah al mitsaqul wathani. Karena itu, kita tidak boleh
mencederai mitsaqul wathani. Kalau kita mencederai prinsip-prinsip ini,
maka kita disebut sebagai mukhalafatul mitsaq, menyalahi
kesepakatan,” papar Wapres Ma’ruf Amin.
“Siapa yang mengancammu (negara), dia akan binasa
karena akan berhadapan dengan para santri di seluruh Indonesia,” tambah
Wapres Ma’ruf Amin.
Terakhir, Wapres Ma’ruf Amin berpesan kepada para santri
untuk terus bangkit membawa semangat perbaikan dalam membawa Indonesia ke
arah yang lebih baik.
“Mari kita bangkitkan kembali santri
sebagai rijalul muslihin (membawa perbaikan), santri
sebagai khafadzatun wathan, penjaga Tanah Air, dan santri
sebagai mu’ammirinal ardha, sebagai pemakmur bumi,” jelas Wapres
Ma’ruf Amin.