Sebanyak 19.942 cctv yang terpasang di 120 titik di Jakarta Barat baik dari fasilitas pemerintah, perusahan, perumahan maupun milik warga terdata dalam data base dan terkoneksi dalam server yang dimiliki oleh Polres Metro Jakarta Barat
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru saat pembukaan program CCTV No Blindspot, mengatakan bahwa program ini merupakan pemberdayaan potensi yang ada di masyarakat yaitu dengan mengoptimalisasikan cctv yang berada di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat. “Optimalisasi cctv dan peran aktif masyarakat yang memiliki cctv diharapkan dapat membantu dalam menjaga kondusifitas sekaligus mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri,” jelasnya.
Adapun program CCTV No Blindspot ini dibagi menjadi tiga tahapan di antaranya tahapan 1 Bhabinkamtibmas melakukan pendataan cctv yang berada di wilayahnya masing masing. Tahapan 2 yaitu optimalisasi cctv yang telah terdata dengan cara setting angle agar cctv dapat saling mengcover satu dengan yang lainnya hingga tidak ada satu tempat pun yang tidak terpantau oleh cctv. Selanjutnya tahapan ke-3 yaitu pengkoneksian cctv yang telah terdata ke server yang ada di Command Center Polres Metro Jakarta Barat dan pemasangan sticker cctv sehingga suatu saat dibutuhkan baik dalam menjaga situasi kondusifitas maupun dalam upaya penegakan hukum.
Kombes Pol Audie S Latuheru melanjutkan, pihaknya mengetahui dengan keterbatasan personel yang dimiliki saat ini yaitu 1390 personel dan jumlah penduduk di Kotamadya Jakarta Barat berkisar 2.496.002 jiwa. “Artinya dengan jumlah personel Polres Metro Jakarta Barat saat ini dengan jumlah penduduk di kotamadya Jakarta Barat berbanding rasio 1:2000. Oleh sebab itu kami optimalisasikan cctv,” jelas Kapolres.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran mengatakan dirinya sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Kapolres Metro Jakarta Barat dalam menjaga wilayah Jakarta Barat yang aman dan kondusif. “Dalam kondisi saat ini peran tehnologi menjadi peran penting dalam menjaga situasi kamtibmas,” jelasnya.
Irjen Pol M Fadil Imran mengaku, dengan adanya kemajuan teknologi ini sangat membantu aparat kepolisian dalam operasi kemanusiaan. Alasannya, dengan alat teknologi yang bisa memantau masyarakat selama 1×24 jam ini, diharapkan bisa menyadarkan masyarakat agar tidak berkerumun.
“Mudah-mudahan CCTV No Blindspot ini bisa bermanfaat didalam menciptakan rasa aman, para kapolsek tentu tahu dimana titik yang menjadi daerah rawan gangguan kamtibmas di mana titik-titik terjadinya transaksi narkoba, di mana titik rawan tawuran, dimana titik rawan begal, saya berharap kombinasi ini bisa terus ditingkatkan,” jelas Kapolda.
(bg/bq/hy)