Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Indonesia dilaporkan menunda
impor sapi hidup dari empat fasilitas Australia setelah menemukan 13 sapi hidup
terinfeksi lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit.
LSD merupakan penyakit yang sangat menular yang ditemukan
pada sapi. Penyakit tersebut menyebabkan lepuh dan mengurangi produksi susu,
ditemukan pada sapi hidup yang diimpor dari empat dari 60 fasilitas Australia
yang diizinkan untuk diekspor ke Indonesia.
Hewan-hewan yang terkena penyakit kulit tersebut kini
dikarantina sebelum tiba di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, sesuai
peraturan impor. Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia, Bambang
mengungkapkan beberapa ternak hidup itu menunjukkan gejala fisik dari penyakit
tersebut dilansir dari AP News, (1/8/23).
Di lain hal, Kantor Kepala Dokter Hewan Australia
mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa negara tersebut bebas dari LSD
dan tidak pernah memiliki deteksi positif penyakit kulit tersebut.
Kementerian Pertanian Australia pada hari Senin kemarin
mengatakan, mereka bekerja sama dengan mitranya dari Indonesia untuk memastikan
ternak Australia memenuhi semua persyaratan Indonesia.
Impor sapi hidup dari empat fasilitas tersebut akan
dihentikan selama 60 hari ke depan untuk menjalani penyelidikan. Jika LSD tidak
ditemukan, impor sapi hidup akan dilanjutkan.
“Langkah pengendalian bersama sangat penting untuk
mengendalikan penyebaran penyakit ini,” ujar Bambang.
Diketahui, Indonesia merupakan pasar terbesar ekspor sapi
hidup Australia. Pada tahun 2022, lebih dari 303.000 sapi hidup diimpor dari
Australia ke Indonesia dan lebih dari 153.000 dari Januari hingga Juli 2023.