SOM KTT ke-43 ASEAN Bahas Penguatan Kelembagaan

som ktt ke 43 asean bahas penguatan kelembagaan 63110

Bid TIK Polda Kepri– Jakarta. Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri
Sidharto Reza Suryodipuro mengungkapkan, Pertemuan Pejabat Senior atau Senior
Official Meeting (SOM) KTT ke-43 ASEAN antara lain membahas tentang penguatan
dan kapasitas kelembagaan organisasi ASEAN sehingga menjadi lebih matang.

Dirjen Sidharto mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers
di Media Centre KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan,
Minggu (3/9/23).

Menurut Sidharto, pesan tentang penguatan kelembagaan ASEAN
beberapa kali ditekankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di beberapa
kesempatan. Presiden Jokowi beberapa kali meminta ASEAN lebih responsif
terhadap berbagai perubahan di kawasan dan keanggotaan yang tegas.

Terkait tema KTT ke-43 ASEAN di Indonesia yaitu “ASEAN
Matters Epicentrum of Growth”, Sidharto menyebutkan bahwa disepakati
sejumlah keputusan di antaranya tentang keamanan dan ketahanan pangan (food
security and resilience), mendorong kawasan sebagai pusat pertumbuhan, ekonomi
biru (blue econo, dan sejumlah dokumen lainnya serta semua prosedur yang ada
di dalamnya.

Dalam jumpa pers tersebut, Sidharto juga ditanya tentang
masalah Laut China Selatan (LCS) yang sedang menjadi perhatian. Namun ia memastikan, secara
prosedural masalah tersebut tidak dibahas di SOM. Namun tidak tertutup
kemungkinan ada negara anggota ASEAN yang menyuarakan keprihatinan dan
kepentingan mereka tentang masalah tersebut.

Masih terkait Tiongkok, dipastikan Presiden Xi Jinping tidak
hadir pada KTT ke-43 ASEAN ini. Namun Sidharto menegaskan bahwa
ketidakhadirannya bukan hal yang luar biasa. Sebab secara tradisi, yang
mewakili Tiongkok pada KTT ASEAN adalah Perdana Menteri (Premier) Tiongkok.

 

Sementara terkait ketidakhadiran Presiden Amerika Serikat
(AS) Joe Biden, Sidharto mengatakan pihaknya tidak mempersoalkannya. Yang
paling utama adalah partisipasi konstruktif dari semua negara mitra termasuk
AS.

Dalam posisi ASEAN yang strategis dan persaingan yang begitu
ketat serta masalah geopolitik, jelasnya,
kontribusi semua pihak, termasuk negara-negara mitra seperti Amerika Serikat
itu sangat penting. Sebab pada akhirnya pertumbuhan yang terjadi di ASEAN tidak
hanya menguntungkan negara-negara anggota tetapi juga semua negara mitra.

“ASEAN mengharapkan partisipasi konstruktif semua
negara mitra dalam mendukung ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Sebab ini
bukan retorika atau jargon politik semata,” ujarnya.

Adapun tentang keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN,
Sidharto menerangkan bahwa ASEAN masih akan melihat dan menilai lebih lanjut
upaya Timor Leste memenuhi peta jalan menuju keanggotaan penuh yang sudah
disusun. Ia
mengingatkan, pada KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo Mei 2023 lalu sudah ada peta
jalan yang di dalamnya berisi perjanjian-perjanjian yang harus dipenuhi Timor
Leste. Hal itu pun ditinjau oleh sebuah tim khusus atau working group di badan
ASEAN.

Menanggapi pertanyaan terkait Keketuaan anmar pada KTT
ASEAN 2026, Sidharto mengungkapkan bahwa SOM tidak bersifat untuk mengambil
keputusan dan juga tidak merekomendasikan. “Karena itu, saya tidak dapat
berkomentar sebelum ada keputusan lebih lanjut,” imbuhnya.

Adapun tentang wakil anmar yang akan menghadiri KTT ke-43
ASEAN ini, ucapnya,
adalah Duta Besar anmar untuk ASEAN dari pemerintahan sebelum kudeta militer.
‘Sebab dia memegang kredensialnya,” ujar Sidharto.