Soal Soliditas TNI-Polri dalam Penanganan Pandemi Covid-19, Akademisi Kesehatan Unram Angkat Bicara

soal soliditas tni polri dalam penanganan pandemi covid 19 akademisi kesehatan unram angkat bicara 28530
Bid TIK Polda Kepri Polda NTB dibawah pimpinan Kapolda NTB, Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., bersama TNI serta Satgas Covid-19 tak henti-hentinya dan tanpa mengenal lelah menjalankan tugas penegakan prokes Covid -19 di masyarakat hingga hari ini. Kegiatan inipun terafiliasi hingga keseluruh penjuru wilayah NTB guna mewujudkan program 100 hari Kapolri.
 
Tiga pilar diantaranya Kepala desa, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas, ikut berjibaku meleksanakan penegakan Prokes di tengah-tengah aktifitas dan kesibukan masyarakat sehari-hari.
 
Melihat soliditas tiga pilar ini, akademisi kesehatan Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat (UNRAM), Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp., THT-KLK(K). M.Kes., angkat bicara.
 
“Kami sangat mengapresiasi kinerja TNI, POLRI dalam bekerja menjalankan penegakan Protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Kami saling bersinergi dan saling berkolaborasi dalam menjalankan tugas kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya Prokes dalam membentengi serangan virus Covid19,” ungkap Dekan Fakultas Kedoktoren Unram ini.
 
Lebih Lanjut, dr. Hamsu mengatakan langkah Polri dalam melakukan penutupan dan penyekatan masyarakat diperayaan hari raya Idul Fitri dan perayaan ketupat di NTB saat ini, akademisi kesehatan ini menilai,  langkah yang dilakukan TNI-POLRI cukup baik untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid dengan varian baru yang akan muncul, seperti yang terjadi di Negara India yang menewaskan ribuan orang.
 
“Tindakan tegas petugas ini patut kita patuhi demi kebaikan bersama. Meski di satu sisi ada yang merasa di rugikan. Seperti pekerja pariwisata dan pedagang di tempat-tempat wisata. Tentu ini tidak bisa dipungkiri sebab jika ini tidak dilakukan maka apabila terjadi musibah lebih besar akan memakan waktu yang lama dalam penyelesaiannya,” tambahnya.
 
Sisi baiknya lanjut dr. Hamsu, ditutupnya tempat wisata dan penyekatan dibeberapa hari ini akan menyelamatkan ribuan bahkan jutaan orang di NTB dari penyebaran Virus yang mematikan ini.
 
Menurutnya, melawan musuh yang tidak nyata amatlah berat seperti saat ini tatkala dunia dilanda musibah serangan Virus Covid-19, perang melawan virus dibutuhkan kerjasama dari semua eleman masyarakat, semua harus bergerak secara masif dan yang paling penting adalah munculnya kesadaran diseluruh lapisan masyarakat tentang penegakan disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan Covid 19. Jika ini sudah berhasil dilakukan maka secara otomatis penyebaran virus akan terhenti.