Siapkan 2.113 BKO Personel, Polda Sultra Siap Amankan Pilkada Serentak

siapkan 2 113 bko personel polda sultra siap amankan pilkada serentak 36597

Bid TIK Polda Kepri

 

Apel pergeseran personil BKO di pimpin langsung oleh Wakapolda Sultra, Brigjen Pol. Drs. Waris Agono, yang dilaksanakan di Lapangan Polda Sultra.

 

Apel kesiapan personel dilaksanakan dilaksanakan sebagai wujud kesiapan Kepolisian mengamankan tahapan pemungutan suara serta mengecek kelengkapan sarana prasarana sebelum diterjunkan ke lapangan.

 

Rencana personel  BKO tercatat sebanyak 2.113  personel, terdiri dari 920 

personel pengamanan TPS, 196 personel Dalmas, 27 personel Polair Polda Sultra, 918 personel Brimob Sultra dan Brimob Nusantara, 38 perwira menegah pengawas (Pamenwas) dan 14 tim Asistensi dan Pamatwil PJU dengan tambahan perkuatan dari Linmas dan TNI.

 

Wakapolda Sultra mengatakan, rencana personel  BKO tercatat sebanyak 2.113  personel, terdiri dari 920 personel pengamanan TPS, 196 personel Dalmas, 27 personel Polair Polda Sultra, 918 personel Brimob Sultra dan Brimob Nusantara, 38 perwira menegah pengawas (Pamenwas) dan 14 tim Asistensi dan Pamatwil PJU dengan tambahan perkuatan dari Linmas dan TNI.

 

Saat ini dalam tahapan kampanye, menjelang masa tenang pada 6 hingga 8 Desember dan tahap pemungutan suara 9 Desember situasi Kamtibmas masih dalam keadaan aman dan kondusif.

 

Hal tersebut merupakan representasi dari kerja keras dan kesiapan atas tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh negara dan seluruh masyarakat Sultra untuk menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran dalam rangka pengamanan pilkada serentak 2020. Meskipun demikian, Wakapolda menyebutkan setidaknya ada 3 daerah yang menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan tahapan pilkada kali ini, yakni  Kabupaten Muna, Buton Utara dan Kolaka Timur.

 

 

Wakapolda berharap, personel BKO dapat menjadi percontohan atau pun konselin  bagi satuan setempat, sehingga diharapkan  kedisiplinan, profesionalitas, netralitas, dan penerapan protokol kesehatan untuk menghindari munculnya klaster baru COVID-19.