Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Satgas Pangan Pusat yang
berkedudukan di Mabes Polri Jakarta memerintahkan seluruh Satgas Pangan di
wilayah untuk melakukan pengecekan ke pabrik atau produsen pakan ternak
khususnya ayam petelur.
Cari solusi kenaikan harga dan ketersediaan telur ayam di
masyarakat, Satgas Pangan Pusat perintahkan seluruh Satgas Pangan di wilayah
untuk melakukan pengecekan ke pabrik atau produsen pakan ternak khususnya ayam
petelur. Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Pangan Pusat Brigjen. Pol.
Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., di Jakarta.
“Salah satu penyebab kenaikan harga telur ayam di pasaran
yang terjadi beberapa pekan terakhir, dikarenakan masalah bahan baku pakan
ternak, khususnya ayam petelur. Seluruh satgas pangan daerah diwajibkan untuk
melakukan pengecekan ke pabrik/produsen pakan ternak khususnya ternak ayam
untuk mengidentifikasi kendala dan ketersediaan bahan baku pakan serta
menyelesaikan permasalahan,” jelas Kasatgas Pangan, Senin (22/5/23).
Brigjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto juga mengatakan
bahwa kelangkaan bahan baku pakan ternak yang sulit didapat, untuk komposisi
bahan baku pakan ternak adalah jagung, konsentrat dan dedak bekatul. Produk
jagung dalam negeri sendiri belum mencukupi di mana untuk jagung sebagai bahan
pakan ternak sebagian besar masih tergantung dengan impor.
“Solusi juga dicari dengan melakukan koordinasi dengan
kementerian/lembaga terkait untuk mempercepat proses importasi jagung sebagai
bahan bagi pakan ternak. Koordinasi dengan pelaku usaha jasa angkutan juga
dilakukan untuk memastikan jalur distribusi dan biaya-biaya operasional lain
yang sekiranya dapat membantu menurunkan harga telur di tingkat konsumen,”
ungkap Kasatgas Pangan.
Diketahui, ramai diberitakan soal kenaikan harga jual telur
di pasaran yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Berdasarkan data dari
Informasi Pangan Jakarta, harga jual telur ayam ras saat ini Rp32.355 per kg,
naik Rp146 dari hari sebelumnya. Begitu juga harga telur di wilayah Tangerang
Rp 32 ribu per kg.
Sedangkan harga jual telur paling tinggi terjadi di wilayah
Indonesia Timur seperti NTT dan NTB mencapai Rp40 ribu per kg. Di Tanjung
Selor, Kalimantan Utara harga telur yang tadinya Rp62 ribu per piring (isi 30
butir) naik menjadi Rp65 ribu per piring.