Disbudpar
Batam, Salah
satu dari sembilan destinasi wisata Batam adalah destinasi MICE (Meeting,
Incentive, Convention dan Exibition). Beberapa waktu lalu kegiatan MICE di
Batam agak sedikit lesu dengan adanya pembatasan kepada instansi pemerintah
untuk tidak menggunakan fasilitas hotel, villa, cottage, resort atau fasilitas
ruang gedung lainnya yang bukan milik pemerintah sebagai tempat penyelenggaraan
kegiatan rapat, seminar dan pertemuan. Namun setelah pembatasan itu dicabut,
bisnis industri wisata MICE ini kembali bergairah.
Berbagai
event skala nasional dan internasional digelar dikota berbentuk kalajengking
ini. Salah satunya kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Implementasi
Transaksi Non Tunai Propinsi, Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia yang akan digelar
di hotel Best Western Panbil, besok, Kamis (18/7). Kegiatan Kementerian Dalam
Negeri ini rencananya diikuti 1000 orang peserta, demikian disampaikan
sekretaris panitia, Faisal Riza saat melihat persiapan panitia dilokasi acara.
“Peserta
berasal dari seluruh kepala Badan Pengelola Keuangan dan Daerah, Kabid.
Perbendaharaan BPKAD Propinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan direksi
bank pembangunan daerah seluruh Indonesia.
Saya perkirakan sekitar 1000 orang akan hadir diacara ini,” ujarnya.
Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan
Pemerintah Kota Batam bersama stake holder terus berupaya meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan ke Batam. Kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi
Implementasi Transaksi Non Tunai ini juga salah satu cara mempromosikan Batam, katanya.
Menurutnya,
Batam sangat cocok dijadikan tempat untuk kegiatan MICE karena Batam memiliki
amenitas yang sangat memadai seperti ketersediaan hotel dengan ballroom yang
luas serta sarana dan prasarana pariwisata lainnya termasuk infrastruktur jalannya.
Ditambah lagi letak Batam yang berdekatan dengan negara Singapura dan Malaysia
membuat Batam menjadi tempat yang cukup menarik untuk digelarnya rapat,
seminar, pameran dan lainnya.
“Banyak
kegiatan skala nasional dan internasional diadakan di Batam, diantaranya Batam
dijadikan tuan rumah Lomba Musik Kolintang Miss Piala Presiden II pada tanggal
26 Juni lalu, Miss Tourism Woldwide 2019 pada 22 September mendatang, dan dalam
waktu dekat ini, 6-7 Agustus mendatang, Batam juga akan kedatangan 1200 orang
wisman India yang akan melakukan kegiatan MICEnya disini,” sebutnya.
Banyaknya
event MICE yang digelar, sudah barang tentu memberi kontribusi yang cukup
signifikan terhadap bisnis pariwisata di Batam karena biasanya setelah selesai
mereka melanjutkan kegiatannya dengan melaksanakan perjalanan kedestinasi
wisata lainnya atau one day tour. Pada akhirnya
itu semua akan berdampak pada peningkatan PAD Batam khususnya untuk sektor
pariwisata, jelas Ardi.
Dalam Rakor tersebut akan ditampilkan fashion show batik Batam
motif Ikan Marlin yang merupakan salah satu dari 16 sub sektor ekonomi kreatif
binaan Dekranasda Kota Batam. UMKM lainnya pengrajin Batik Batam, pengrajin
kerajinan tas dari anyaman pandan dan tali kur, pengrajin kayu. Tak ketinggalan
beberapa asosiasi pelaku wisata juga ikut serta diantaranya ASITA danASPABRI