Program Dana Padanan-Kedaireka 2024 Siap Bangun Kolaborasi Kampus dan Industri secara Lebih Masif

Bid TIK Polda Kepri

Jakarta—Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) dalam tiga tahun terakhir berupaya mewujudkan ekosistem inovasi melalui kolaborasi antarpemangku kepentingan. Dengan menghadirkan Kedaireka, Ditjen Diktiristek berhasil membangun kolaborasi inovatif antara perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI) secara masif.

Capaian baik dari Kedaireka terus dilanjutkan dengan dibukanya kembali Program Dana Padanan (Matching Fund) pada tahun 2024. Ditjen Diktiristek telah menyediakan anggaran sebanyak 750 milliar. Dana padanan Kedaireka 2024 diluncurkan lebih awal daripada tahun-tahun sebelumnya agar waktu pelaksanaan riset dan pengembangannya bisa lebih panjang.

Dalam Grand Launching Program Dana Padanan 2024 pada Selasa (17/10), Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan Program Dana Padanan Kedaireka mengajak perguruan tinggi untuk menghulukan masalah-masalah yang dihadapi dunia usaha dunia industri.

Nizam juga menyampaikan bahwa indeks inovasi Indonesia tengah mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Menurut data dari Global Innovation Index tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 61. Sebelumnya pada tahun 2022 Indonesia berada di peringkat 75.

“Peringkat tersebut memiliki beberapa elemen penilaian dan yang meningkat paling signifikan adalah kerja sama antara kampus dengan dunia industri, dari peringkat 35 tahun 2020 sekarang menjadi peringkat 5 dunia,” ungkap Nizam.

Penerima Matching Fund 2022, Aulia Arif Iskandar, dari Swiss German University mengatakan bahwa berkat Dana Padanan Kedaireka, inovasi dari kampusnya berupa produk kesehatan untuk EKG jantung dapat digunakan oleh masyarakat luas.

Welly Sugiono selaku Corporate Affairs Director Great Giant Pineapple sebagai salah satu mitra Kedaireka menjelaskan bahwa program ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi DUDI. Menurutnya, riset dari perguruan tinggi berdampak pada keberlangsungan perusahaannya.

Sementara itu, Dwi Listyawardani dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengakui Dana Padanan Kedaireka ini membawa dampak positif bagi BKKBN, terutama dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia. Kendati demikian, Dwi juga menyampaikan bahwa dana padanan ini perlu terus dievaluasi agar menjadi lebih baik terutama dalam kesamaan persepsi antara DUDI dan perguruan tinggi.