Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun Solusi Atasi Perubahan Iklim

profil aksi mitigasi karbon biru lamun solusi atasi perubahan iklim 64630

Bid TIK Polda Kepri – Badung. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Profil
Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun pada pelaksanaan side events Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Senin (9/10/23) di
Bali.

Peluncuran dokumen tersebut merupakan bagian dari strategi
pemerintah untuk mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan potensi karbon
biru. 

Demikian ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti
Wau Trenggono pada Archipelagic and Island States Blue Econo High-Level
Dialogue, Senin (9/10/23).

Menteri KP
menyampaikan bahwa sebagai pemilik 17 persen cadangan karbon biru dunia,
Indonesia memiliki peluang besar memanfaatkan ekosistem karbon biru sebagai
salah satu solusi mengatasi perubahan iklim.

“Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun ini juga akan
berfungsi sebagai peta jalan bagi upaya Indonesia untuk melestarikan dan
memulihkan habitat karbon biru, meningkatkan potensi penyimpanan karbon untuk
kepentingan planet kita dan generasi mendatang,” ujar Menteri Trenggono.

Ekosistem karbon biru memegang peran penting bagi masyarakat
pesisir yang ruang hidup dan penghidupannya berpotensi terkena dampak
climate-related coastal risks, seperti cuaca ekstrem, badai, erosi, banjir dan
sebagainya. Tidak hanya itu, berbagai risiko tersebut pun dapat mengakibatkan
dampak sosial-ekonomi, terancamnya keanekaragaman hayati serta berkurangnya
layanan ekosistem yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia dan
alam.

“Untuk mengatasi masalah-masalah perubahan iklim yang
kompleks, kita membutuhkan komitmen dan solusi yang beragam. Profil Aksi
Mitigasi Karbon Biru Lamun akan menjadi bagian peningkatan target Kontribusi
Nasional (NDC) Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjadi
peta jalan untuk menentukan langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan
dan tangguh,” ujar Menteri KP.

 

Dalam Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun, Indonesia akan
fokus intervensi regulasi pemanfaatan ruang laut dan melakukan restorasi padang
lamun. Hasilnya, diproyeksikan adanya penurunan emisi karbon secara signifikan
pada 2030.

Selain itu, KKP turut mendorong masyarakat untuk ikut serta
dalam upaya perlindungan padang lamun, serta terlibat aktif dalam upaya
pengumpulan data lamun.

“Untuk mendukung hal ini, tengah dikembangkan aplikasi yang
mudah digunakan oleh masyarakat dan pembangunan the Blue Carbon Room, ruang
terpusat untuk memantau aktivitas karbon biru di Indonesia,” ujar Menteri KP.

Indonesia, menjadi rumah bagi sekitar 11,5 persen lamun
dunia. Karenanya, pengembangan karbon biru di Indonesia perlu memperhitungkan
ekosistem lamun sebagai bagian penting penyangga karbon biru.

Maka itu, ekosistem lamun pun akan menjadi solusi berbasis
alam yang efisien untuk mitigasi perubahan iklim karena menyimpan cadangan
karbon tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan luasan setara hutan darat.

Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun yang merupakan kerja
sama KKP dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, berisi
hasil perhitungan pengurangan emisi dari ekosistem lamun yang bertujuan untuk
melestarikan dan memulihkan habitat karbon biru serta meningkatkan potensi
penyimpanan karbon.

Dalam berbagai kesempatan, KKP ditegaskan Menteri KP, juga terus menekankan
pentingnya menciptakan laut yang sehat, aman, tangguh, dan produktif bagi
kesejahteraan bangsa melalui diplomasi maritim serta kerja sama dengan berbagai
negara untuk mewujudkan strategi pembangunan ekonomi biru (blue econo yang
menitikberatkan pada pertimbangan ekologi.