Presiden Perintahkan Kapolri Turunkan Personel Waspadai Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK)

presiden perintahkan kapolri turunkan personel waspadai penyakit mulut dan kuku pmk 46713

Bid TIK Polda Kepri Presiden RI Joko Widodo mengingatkan jajaran kabinetnya untuk
mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak. Presiden RI meminta Menteri Pertanian Syahrul
Yasin Limpo untuk melakukan lockdown zonasi.

“Mengenai
penyakit kuku dan mulut saya minta ini menteri pertanian segera dilakukan
lockdown zonasi, lockdown di wilayah,” tegas
Presiden RI dalam sidang kabinet paripurna, Senin, .

Presiden RI mengatakan bahwa dengan lockdown zonasi, mutasi pergerakan ternak yang
terjangkit penyakit dari satu daerah ke daerah lainnya dapat dicegah.

“Pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten lainnya apalagi
provinsi ke provinsi bisa dicegah,” tegas Presiden
RI.

Presiden RI juga meminta Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., untuk menerjunkan personelnya ikut membantu pencegahan
penyebaran penyakit tersebut.

Kepala Negara meminta Kapolri membentuk Satgas untuk mencegah
pergerakan hewan ternak dari suatu daerah ke daerah lainnya.

“Saya
juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan
ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku.
Bentuk Satgas sehingga jelas nanti siapa yang bertanggungjawab,” jelas Kapolri RI.

Sebelumnya sebanyak 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur
mengalami penyakit kuku dan mulut. Hal ini pun memunculkan kekhawatiran
penyakit tersebut menular kepada manusia.

Mantan
Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara,
Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot
and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit pada hewan yang praktis tidak menular
pada manusia.

Penyakit
itu bukanlah masalah kesehatan masyarakat, dan sepenuhnya masalah kesehatan
hewan. Menurutnya memang pernah ada laporan penularan pada manusia, seperti
misalnya disampaikan European CDC pada 2012 yang berjudul “Transmission of Foot
and Mouth disease to humans visiting affected areas”.

“Tetapi itu adalah sangat
jarang dan hanya terjadi pada mereka yang betul-betul kontak langsung,” jelas Prof Tjandra Yoga Aditama, Senin
.

Sumber : indeksnews.com