Presiden Jokowi: Sodetan Ciliwung Dapat Kurangi 62 Persen Masalah Banjir di DKI

presiden jokowi sodetan ciliwung dapat kurangi 62 persen masalah banjir di dki 61648

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Presiden
Joko Widodo mengatakan penyelesaian Sodetan Ciliwung setidaknya
dapat mengurangi 62 persen masalah banjir di Ibu Kota DKI Jakarta.

“Dengan selesainya Sodetan Ciliwung, ini juga
menyelesaikan banjir Jakarta, (ditambah) baik; tapi yang Bendungan
Ciawi-Sukamahi, Sodetan Ciliwung, normalisasi Ciliwung, Banjir Kanal Timur, itu
bisa menyelesaikan baru kira-kira 62 persen dari persoalan banjir yang ada di
Jakarta,” ujar Presiden Jokowi dalam peresmian Sodetan Ciliwung di Inlet
Sodetan Ciliwung Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (31/7/23).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Sekretaris Kabinet
Pramono Anung, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi
Hartono, serta masyarakat sekitar sodetan.

Presiden Jokowi pun menargetkan setidaknya enam kelurahan di
Jakarta tidak lagi mengalami banjir.

 

“Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun,
sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai. Ini bisa
menyelesaikan paling tidak enam kelurahan enggak banjir lagi,”
ujar Presiden Jokowi.

Meski sudah ada sodetan Ciliwung, Presiden Jokowi
menyebutkan masih ada 38 persen masalah banjir di Ibu Kota yang harus
diselesaikan Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Artinya, masih ada PR (pekerjaan rumah) 38 persen. Ini
yang harus dikerjakan bersama sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta.
Sekali lagi, harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan
tidak mudah,” tegas Presiden Jokowi.

“Karena kami di Jakarta tidak hanya mengurusi yang
namanya Sungai Ciliwung saja. Ada 12 sungai yang lain yang juga perlu ditangani
secara baik; ya, Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru
Timur, Sungai Mookervart, Sungai Pesanggrahan, dan lain-lainnya. Sekali lagi,
penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara
komprehensif,” lanjut Presiden Jokowi.