Presiden Jokowi Sebut Indonesia Terbuka Papua Nugini Pelajari Hilirisasi Industri Produk Mineral

presiden jokowi sebut indonesia terbuka papua nugini pelajari hilirisasi industri produk mineral 60648

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengatakan Indonesia bersikap terbuka terhadap ketertarikan Papua
Nugini (PNG) untuk mempelajari langkah-langkah Indonesia dalam melakukan
hilirisasi industri produk mineral.

“Berkaitan dengan mineral, sama Indonesia dengan PNG
itu mineralnya melimpah, tapi PNG ingin karena melihat hasil stok nikel di
Indonesia memberikan nilai tambah yang sangat besar sampai 30 kali sehingga PNG
ingin melihat step-step-nya seperti apa dan Indonesia terbuka untuk
itu,” ujar Presiden Jokowi, sebagaimana dipantau dari Youtube Sekretariat
Presiden, Kamis .

Presiden Jokowi pun mempersilakan pihak PNG untuk melihat
hilirisasi industri yang ada di Indonesia, baik di Morowali dan Weda Bay untuk
komoditas nikel, di Gresik untuk tembaga, hingga di Bintan untuk bauksit. Ia
juga mempersilakan PNG untuk mendalami berbagai peluang kerja sama hilirisasi,
baik melalui BUMN ataupun swasta.

 

“Semuanya ada dan akan kita buka. Kalau mau kerja sama
boleh dengan BUMN bisa, dengan private sector, sektor swasta juga bisa, tidak
kerja sama pun tidak apa-apa, tetapi kita terbuka,” ucap Presiden Jokowi.

Menurut dia, kerja sama tersebut penting untuk kemajuan
bersama, utamanya bagi negara-negara selatan. “Ini untuk kemajuan bersama,
terutama untuk global south. Selatan-Selatan ini penting sekali kita
galang bersama-sama,” ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa hubungan
Indonesia dengan Papua Nugini semakin baik. Hubungan yang baik tersebut akan
direalisasikan dalam berbagai kegiatan konkret seperti pembuatan zona ekonomi
di perbatasan karena potensi nilai perdagangannya yang besar.

“Kalau kita lihat misalnya di Skouw (Papua) saja itu
nilai perdagangan per tahun mencapai 300 juta dolar AS, gede banget, hanya di
Skouw saja sama Wutung (PNG). Nah, kalau di titik-titik yang lain dikembangkan
zona ekonomi seperti itu akan baik. Itu yang kemarin kita tawarkan dan PNG
setuju,” tutup Presiden Jokowi.