Presiden Jokowi: Lifelong Learning Jadi Program Konkret Pemerintah untuk Sejahterakan Masyarakat

presiden jokowi lifelong learning jadi program konkret pemerintah untuk sejahterakan masyarakat 60670

Bid TIK Polda Kepri

– Bali. Presiden Joko Widodo
menutup rangkaian Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) atau
Konferensi Pembelajaran Sepanjang Hidup Inklusif. Ia menegaskan bahwa
pembelajaran sepanjang hidup (lifelong learning) bukan sekedar narasi tapi,
jadi program konkret pemerintah.

“Lifelong learning adalah realita bukan lagi sekadar
narasi atau aspirasi. Pembelajaran sepanjang hayat menjadi penting karena dapat
menyejahterakan masyarakat,” ujar Presiden Jokowi, Jumat .

Presiden Jokowi melihat, kurang dari sepuluh tahun
lagi Indonesia akan menikmati bonus demografi, di mana komposisi usia
penduduk produktif yang berjumlah sangat besar akan berdampak membantu
perekonomian negara.

Sehingga, peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik melalui
peningkatan kualitas angkatan kerja karena hanya terjadi 1 kali dalam peradaban
setiap negara.

“Untuk menjawab tantangan tersebut, kami menginisiasi
program pelatihan Prakerja yang memanfaatkan keunggulan
teknologi. Solusi percepatan peningkatan keahlian merupakan
pembelajaran sepanjang hayat karena dapat diikuti oleh siapapun tanpa ada
batasan,” ujar Presiden Jokowi.

 

Program Kartu Prakerja yang lahir sejak 2020 memanfaatkan
keunggulan teknologi untuk mempercepat peningkatan keahlian angkatan kerja di
seluruh penjuru Indonesia. Prakerja terbukti berdampak meningkatkan
kebekerjaan sebesar 12% dan mengubah kebiasaan belajar dengan teknologi sebesar
90%.

“Pengelolaan bonus demografi ini tidak bisa dilakukan
sendirian dan membutuhkan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi dengan berbagai
pihak dan juga masyarakat untuk menciptakan percepatan, bahkan lompatan dalam
memperbaiki kualitas sumber daya manusia,” ungkap Presiden Jokowi.

Dalam ILLC ini, negara-negara partisipan sepakat bahwa
pembelajaran sepanjang hayat menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan ekonomi negara. Total sekitar 340 peserta hadir yang merupakan perwakilan
dari 39 negara.

“Kami sepakat bahwa belajar tidaklah mengenal waktu,
batas usia, dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kita harus bisa
meyakinkan anak-anak muda khususnya Gen-Z dan Gen-Alfa untuk
menjadi lifelong learners, menjadi pembelajar seumur hidup agar kualitas
hidupnya semakin baik dan menjadi motor penggerak,” jelas Presiden Jokowi.

Indonesia melalui Program Kartu Prakerja bersama UNESCO
menyelenggarakan ILLC untuk berdiskusi dengan delegasi, akademisi dan
organisasi guna membawa ragam studi kasus dan pembelajaran. Beragam latar
pengalaman yang dibagikan terbukti bermanfaat dengan dihasilkannya Bali
Manifesto sebagai panduan implementasi pembelajaran sepanjang hayat.

Terselenggaranya ILLC ini menjadi sebuah pengakuan
internasional atas inovasi Program Kartu Prakerja sebagai program pembelajaran
sepanjang hidup berskala besar yang berhasil sekaligus menunjukkan
kepemimpinan Indonesia dalam hal inovasi ekosistem pembelajaran
sepanjang hidup. Keberhasilan ini relevan dengan peran Indonesia di
kancah internasional melalui Keketuaan ASEAN 2023 dan keanggotaan G20.