menerima adanya laporan polisi terkait dugaan intimidasi ataupun kekerasan yang
dialami seorang wartawan televisi swasta saat meliput kegiatan partai politik
di Pulau Dua Restaurant, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada, Rabu lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu
Andiko membenarkan adanya laporan yang diterima dan saat ini pihaknya masih
melakukan pendalaman.
“Benar, laporannya sudah diterima Polda Metro Jaya. Saat ini
masih didalami,” ujar Kombes Pol. Trunoyudo dikutip dari PMJ News, Sabtu
.
Adapun korban kali ini bernama Diana Valencia yang
didampingi pihak dari kantornya, Idaman Putri Erwin, dan juga didampingi
anggota tim Satgas Antikekerasan Dewan Pers, Erick Tanjung, membuat laporan ke
Polda Metro Jaya hari, Jumat kemarin.
Korban membuat laporan atas perbuatan menghalang-halangi
saat melakukan peliputan lantaran handphonenya dirampas dan dibanting orang tak
dikenal.
Laporan tersebut saat ini sudah teregister dengan nomor
LP/B/4384/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 28 Juli 2023 dengan
penyertaan asal 18 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan atau
Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya sudah menerima laporan polisi
yang dilayangkan kameramen televisi swasta atas dugaan kekerasan yang
dialaminya saat meliput keributan yang terjadi saat kegiatan partai politik di
Pulau Dua Restaurant, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Benar sudah diterima Polda Metro Jaya untuk laporannya,”
tuturnya.
Namun ia belum menjelaskan lebih jauh penanganan laporan
yang dibuat itu. Ia hanya menyampaikan saat ini laporannya masih didalami
pihaknya.
Diberitakan sebelumnya, Kameramen televisi swasta bernama
Janivan Prapta melaporkan dugaan tindak kekerasan atau penganiayaan yang
dialaminya saat sedang meliput.
Korban melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polda Metro
Jaya dengan nomor laporan STTLP/B/4348/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA pada
hari, Rabu sekitar pukul 18.09 WIB.
Ia mengatakan, penganiayaan yang dialaminya bermula ketika
sedang meliput kegiatan salah satu partai politik yang digelar di Pulau Dua
Restaurant, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Saat meliput tiba-tiba kelompok massa datang ke lokasi
hendak membubarkan kegiatan yang mengakibatkan keributan. Saat korban
hendak meliput keributan itu, salah satu dari kelompok massa kemudian
menghampiri dan memukul kamera serta dirinya.
“Selang beberapa detik saya record mereka langsung
mendatangi saya tanpa babibu langsung mukul kamera saya. Sama mukul dagu saya,”
ujar Janivan.