Polri Diharapkan Menjadi Punggawa Memerangi Hoaks dan Kerawanan Pemilu 2024

polri diharapkan menjadi punggawa memerangi hoaks dan kerawanan pemilu 2024 60171

Bid TIK Polda Kepri

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Salah satu yang memicu
masifnya hoaks adalah perubahan masyarakat era digital atau kerap disebut
sebagai situasi pascakebenaran. Sebuah situasi di mana fakta-fakta objektif
kurang berpengaruh terhadap opini publik ketimbang hal-hal yang sifatnya
“appeal to emotion” atau kepercayaan personal.

“Masyarakat ada kecenderungan untuk mendengar apa yang ingin
mereka dengar. Membaca hanya apa yang ingin mereka baca. Mempercayai apa yang
ingin mereka percayai,” ungkap Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika
Herlambang dalam Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan Divisi Humas
Polri, Selasa .

Lebih lanjut ia menerangkan, literasi masyarakat Indonesia
cenderung masih rendah. Keinginan untuk melakukan cek dan ricek terhadap
informasi juga sangat rendah.

Padahal, hoaks, propaganda, dan ancaman media sosial jelang
Pemilu 2024 menjadi sesuatu yang harus diperangi dengan cukupnya pengetahuan.

“Akhirnya mereka mudah percaya pada informasi yang sesuai
dengan keinginan mereka,” ujarnya.

Ditambahkannya, ia berharap Polri dan instansi terkait dapat
memerangi segala ancaman media sosial di tahun politik yang dapat berdampak
kepada kondisi masyarakat secara nyata.