Polisi RW, Strategi Polri dalam Mendeteksi dan Mencegah Permasalahan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

polisi rw strategi polri dalam mendeteksi dan mencegah permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat 63706

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Tentu tidak mudah menjaga keamanan ketertiban untuk ukuran
negara sebesar Indonesia, dengan jumlah penduduk lebih dari 278 juta orang.
Apalagi jika dilihat jumlah polisi yang menjaga keamanan dan ketertiban tidak
mencapai 440 ribu orang. Suatu jumlah yang sangat tidak ideal, jika rasio
polisi dan jumlah masyarakat adalah 1:400 orang. Belum lagi sistem teknologi
yang digunakan Polri masih kalah jauh dibandingkan dengan penggunaan sistem
teknologi di negara-negara maju.

Tentu Polri hanya berpasrah dengan kondisi ketidakidealan
tersebut. Menjaga keamanan dan ketertiban adalah prioritas dan harga mati yang
harus dilakukan Polri. Menunggu semuanya menjadi ideal, tentu perlu waktu,
sementara tugas Polri tetap harus berjalan dengan kondisi apa pun yang baru
mampu disediakan oleh negara.

 

Salah satu langkah jitu yang dilakukan Polri saat ini adalah
dengan memperbanyak polisi RW di berbagai Polda yang ada di Indonesia. Meskipun
belum semua Polda dan dengan jumlah personel yang masih amat terbatas, Polisi
RW menjadi terobosan Polri agar mampu mendeteksi permasalahan sosial yang ada
dari lingkup yang terkecil, yaitu pada tingkatan Rukun Warga atau RW. Deteksi
dini pada lingkungan yang lebih kecil, menjadi salah satu jalan bagi Polri
untuk mencegah permasalahan sosial berkembang menjadi sebuah konflik sosial
yang ada di masyarakat. Jika selama ini deteksi dini tersebut dilakukan Bhabinkamtibmas
yang ada di tingkat kelurahan atau desa, Polri terus berapa melakukan deteksi
dini hingga mencegah permasalahan sosial, melalui Polisi RW yang melakukannya
dari lingkungan yang lebih kecil.

Memang tidak gampang untuk memastikan bahwa semua Polisi RW
ada di semua Rukun Warga yang ada di seluruh Indonesia. Selain perlu waktu dan
butuh biaya besar, Polisi RW membutuhkan kerja sama yang apik dan kompak antara
polisi dengan warga masyarakat. Kehadiran Polisi RW pasti akan sia-sia, jika
masyarakat di lingkungan terkecil itu tidak mau bekerja sama bersama Polri
dalam menjaga keamanan dan ketertiban dari lingkungan terkecil tersebut. Jadi,
sekarang kita lihat saja, dengan berbagai kehadiran Polisi RW yang sudah ada,
apakah menjadi prototype terbaik untuk kehadiran Polisi RW di tempat lainnya di
masa mendatang.