“Menghadapi musim kemarau tahun ini dan mulai terdeteksi ada titik panas (hotspot) akhir-akhir ini diharapkan maklumat tersebut efektif mencegah masyarakat dan petani melakukan pembakaran untuk membersihkan atau membuka lahan pertanian,” terang Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi di Palembang, Jumat (29/5/21).
Kombes Pol Supriadi menjelaskan bahwa pihaknya mengimbau masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan karhutla di sekitar wilayah desa atau tempat tinggal masing-masing. Hal itu disebabkan, akhir-akhir ini jumlah hotspot di Sumsel meningkat.
Adapun jumlah hotspot dalam periode 1-27 Mei 2021 mencapai 134 titik, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya April 2021 sebanyak 122 titik, Maret 2021 (49 titik), Februari 2021 (17 titik), dan Januari 2021 (11 titik).
Sementara itu, jumlah titik panas (hotspot) yang terdeteksi di wilayah Sumsel mulai meningkat seiring berakhirnya musim hujan, kondisi tersebut perlu diwaspadai masyarakat yang berada di kawasan rawan karhutla.
Menurut data, ada 10 kabupaten dan kota yang rawan karhutla. Antara lain, Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, OKU Timur, Lahat, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara.
Langkah yang diambil untuk menanggulangi karhutla, selain menyebarkan maklumat larangan membakar, pihaknya juga melakukan persiapan perlengkapan, kendaraan, dan personel untuk mendukung Satgas Penanggulangan Karhutla, melakukan sosialisasi serta mitigasi bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Dengan persiapan tersebut, nantinya bila terjadi karhutla maka petugas dengan cepat dan sigap menyiapkan peralatan atau kendaraan dinas untuk bergerak dengan cepat menuju lokasi kebakaran dan melakukan pemadaman api.