Polda dan Mabes Polri Sita 2,5 Ton Sabu di Aceh

polda dan mabes polri sita 25 ton sabu di aceh 31181

Bid TIK Polda Kepri

 

Dari 2,5 ton sabu yang berhasil diungkap itu, sebanyak 1,2 ton diungkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Aceh bersama Tim Gabungan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, dan Kanwil Bea Cukai Aceh. Sisanya, oleh Satgassus Mabes Polri.

 

Kapolda Aceh, Irjen Pol Wau Widada secara khusus kepada Serambi mengatakan, bahwa pengungkapkan itu berasal dari tiga lokasi yang berbeda.

 

Pertama, merupakan joint operation antara Dit Tipidnarkoba Bareskrim Polri bersama Ditreskoba Polda Aceh dan BC Kemenkeu RI berikut Ditjen PAS Kemenkumham RI dengan BB Sabu seberat 1,278 kg atau 1,2 ton.

 

“Dalam operasi pertama ini tim berhasil menahan 8 org tersangka, adapun TKP-nya di Parkiran Ali Kopi Lampaseh Kota, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh dan Pantai Lambada Lhok, Aceh Besar pada 10 April lalu,” kata Wau.

 

Operasi kedua lanjut Wau, oleh Satgasus Merah Putih pada 15 April di dua lokasi berbeda, pertama di Lorong Kemakmuran, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat kedua Pertokoan Daan Mogot, Jalan Tampak Siring Jakarta Barat.

 

“Adapun barang bukti dalam operasi kedua ini seberat 1.267 kilogram, kurang lebih juga sekitar 1,2 ton. Adapun tersangka dalam operasi kedua ini sebanyak 10 orang, termasuk dari TKP ketiga di Pertokoan Daan Mogot, Jalan Tampak Siring Jakarta Barat,” kata Wau.

 

Jadi total keseluruhan barang bukti yang berhasil diungkap dalam operasi tersebut sebanyak 2,5 ton. Semua barang bukti tersebut dihadirkan dalam konferensi pers yang langsung dipimpin Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Rabu (28/4/2021).

 

Kapolda Aceh, Irjen Pol Wau Widada kepada Serambi mengatakan, keberhasilan personelnya dalam mengungkap kasus narkoba tentu diapresiasi.

 

“Namun juga menimbulkan keprihatinan yang mendalam karena sabu tersebut masuk melalui perairan Aceh,” kata Wau.

 

Wau kemudian menegaskan, Polda Aceh akan terus melakukan pengungkapan kasus narkoba dinAceh karena cukup membahayakan generasi Aceh di masa mendatang.

 

“Mari kita bergandeng tangan bahu membahu untuk bersama-sana memerangi narkoba yabg merupakan musuh kita bersama. Kerjasama, koordinasi dan kolaborasi adalah kunci untuk memberantas narkoba demi menyelamatkan generasi penerus mendatang,” pungkas Wau Widada.