Dalam penangkapan kapal cepat tersebut pihak Polda Babel terpaksa harus menggunakan helikopter untuk melakukan pengecekan kapal tersebut.
Sebelum melakukan pengejaran terhadap sebuah kapal, pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa sekitar pukul 06.30 WIB, masyarakat nelayan di perairan Muntok Kabupaten Bangka Barat melihat adanya aktivitas kapal tanpa nama (kapal hantu) yang melintas di perairan Muntok Bangka Barat dengan kecepatan cukup tinggi dan diduga membawa muatan illegal.
Menindak lanjuti informasi dari masyarakat , Wakil Direktur Polairud Polda Babel AKBP Irwan Deffi Nasution bersama Iptu Asmadi langsung melakukan koordinasi dengan pilot helikopter BKO Mabes Polri untuk melakukan pengejaran.
Ditpolair Polda Babel langsung melakukan breafing terhadap personel dan krew helikopter yang akan berangkat melakukan pengejaran ke Pulau Maspari, Bangka Selatan.
Ditempat yang berbeda, Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol. Drs A Maladi membenarkan informasi tersebut dan pihak kepolisian berhasil mengamankan satu unit kapal cepat atau kapal hantu di perbatasan Muntok dan OKI, Sumsel.
“Ya benar, Ditpolair Polda Babel amankan satu unit kapal cepat, pengamanan saat helikopter sedang melintasi di Perairan Pulau Nangka Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah, dan terdeteksi serta terpantau secara visual satu unit kapal yang melaju dengan kecepatan tinggi,” terang Kabid Humas Polda Babel
Perwira Menengah Polda Babel menjelaskan, kemudian pilot mengarahkan helikopter mendekati kapal tersebut dan ternyata benar kapal tersebut diduga membawa muatan illegal.
“Saat akan ditangkap kapal itu malah melaju dengan kecepatan tinggi, dan anggota memberikan imbauan dengan pengeras suara agar nakhoda menghentikan kapal tersebut, namun imbauan diabaikan oleh nakhoda,” tegas Kombes Pol. Drs A Maladi.
Personel di helikopter memberikan tembakan peringatan ke arah haluan kapal namun kapal itu tetap tidak diindahkan oleh nakhoda. Kemudian personel yang ada di dalam helikopter mengarahkan tembakan ke arah kapal itu dan mengenai badan kapal namun tetap tidak diindahkan dan kapal tetap melaju dengan kencang.
“Pengejaran yang dilakukan bersama tim dan dikomando oleh Wadir Polairud. Salah satu ABK kapal cepat tersebut membuang sesuatu ke lautan, setelah melihat itu personel kembali memberikan tembakan ke arah kapal namun nakhoda malah mengarahkan kapalnya ke wilayah Pantai Sumatera dan menabrakkan kapalnya ke hutan bakau yang ada di Tanjung Jati Kabupaten OKI Provinsi Sumsel,” tutur Kabid Humas Polda Babel.
Kapal bisa dihentikan setelah menabrak kayu-kayu besar di dalam hutan tersebut. Nakhoda beserta ABK melarikan diri ke dalam hutan bakau sehingga personel melakukan tembakan agar nakhoda dan ABK tidak melarikan diri.
“Kemudian kapal hantu tersebut terhenti, sekitar pukul 10.00 WIB kapal hantu berhasil dikuasai Ditpolairud Polda Babel, namun nakhoda dan ABK telah melarikan diri,” tutup Kombes Pol. Drs A Maladi.
(ym/bq/hy)