Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Divisi Humas Polri sekali lagi menunjukkan komitmen kuatnya
dalam menghadirkan inovasi dengan sukses dalam Pelatihan Operasional
Pengembangan MediaHub Polri.
Acara yang berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Agustus
2023 di Merlynn Park Hotel, Jakarta, berhasil mengumpulkan para operator
MediaHUB dari 34 Polda di seluruh Indonesia.
Dalam acara ini, Dr. Sutrisno, seorang ahli sosiologi dan
Dosen PTIK, dipercayakan oleh Divisi Humas Polri untuk memberikan wawasan
tentang Memahami Perilaku Mengonsumsi Berita dan Amplifikasi Berita Positif
Polri. Sutrisno membuka presentasinya dengan menggambarkan peran teknologi
informasi digital yang kompleks.
Ia menyoroti fakta bahwa teknologi ini bisa menjadi pisau
bermata dua, membawa harapan transformasi sosial melalui distribusi informasi,
tetapi juga memiliki potensi memperdalam relasi dominatif dan dehumanisasi
melalui ruang digital.
Sutrisno menyajikan pemahaman tentang perbedaan generasi
dalam mengonsumsi berita. Ia membaginya menjadi tiga kelompok: Generasi Digital
Settler, Generasi Digital Immigrant, dan Generasi Digital Native/Millennial
Generasi Z. Pemahaman ini membantu memahami bagaimana berita diserap oleh
berbagai kelompok usia.
Dalam pemaparannya, Sutrisno menggambarkan kategori-kategori
konten yang signifikan dalam pengemasan informasi. Beberapa kategori ini
termasuk Human Interest, Informasi, Ucapan, dan Respons.
Human Interest mencakup cerita-cerita yang melibatkan emosi
dan menyentuh hati masyarakat. Sementara itu, kategori Informasi membawa
klarifikasi terhadap hoaks, himbauan dari elite politik, serta pencapaian
Polri. Kategori Ucapan mencakup pesan selamat dan pesan dengan pesan
proklamatif.
Sutrisno juga menguraikan kategori Respons, termasuk Kritis,
Kognitif (berbagi informasi), dan Advise terhadap Polri. Ini membuka wawasan
tentang bagaimana masyarakat merespons informasi yang disampaikan oleh Polri.
Sutrisno menjelaskan karakteristik generasi millennial dalam
mencari informasi. Generasi ini cenderung mencari informasi yang menghibur dan
universal, tidak terlalu tertarik pada konten yang terlalu berlebihan atau
mencoba mencitrakan sesuatu dengan berlebihan.
Mendesain selera konsumsi dimulai dari rangsangan yang
menciptakan persepsi, yang akhirnya mengarah pada tindakan. Pemahaman ini
memberikan wawasan tentang bagaimana informasi dapat dirancang agar memengaruhi
perilaku dan tindakan masyarakat.
Pengemasan informasi menjadi faktor kunci dalam memastikan
bahwa berita dan pesan yang disampaikan oleh Humas Polri dapat dipahami dengan
jelas oleh masyarakat.
Dengan memahami karakteristik generasi dan respons yang
diharapkan, serta memanfaatkan konten yang relevan, Polri dapat melangkah maju
dalam menyampaikan informasi secara efektif.