Saat peninjauan, Kapolda Riau didampingi Wakapolda Riau, Brigjen Pol. Tabana Bangun, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol. Sunarto, Dirbinmas, Kombes Pol. Kris Pramono, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol. Nandang Mu’min Wijaya, Asisten Pemko Pekanbaru.
“Kita ingin memastikan bahwa penanganan Covid-19, kita sedang keroyok rame-rame. Polri, TNI, petugas kesehatan dan Pemda, semuanya harus berkolaborasi,” ungkap Kapolda Riau. Apalagi, Kecamatan Tampan merupakan zona merah penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru.
Kapolda Riau mengatakan, pihaknya ingin memastikan bahwa semua bisa bekerja secara maksimal. Saat ini ada tiga kegiatan yang juga sedang difokuskan, diantaranya testing, tracing, dan treatment.
“Saya lihat tadi ada vaksinasi juga (di Puskesmas). Untuk Pak Walikota (Pekanbaru), kita dukung untuk dapat menyelesaikan vaksinasi 50 ribu dosis vaksin dalam satu minggu,” jelas Kapolda Riau.
“Kita juga melakukan tracing kepada warga yang kurang enak badan, atau melakukan kontak erat (dengan penderita Covid-19). Sedang kita test hari ini dengan swab antigen. Terkait hasilnya nanti kepala puskesmas akan mengambil langkah,” imbuhnya.
Sebagai contoh, berdasarkan hasil test swab antigen di Puskesmas Simpang Baru, ditemukan ada 2 orang positif Covid-19. Keduanya langsung dirujuk ke rumah sakit dan Bapelkes untuk menjalani isolasi. Dua warga itu, satu orang diketahui baru pulang dari daerah Sumatera Barat, sementara seorang lagi melakukan kontak erat dengan penderita Covid-19.
Ia mengatakan, tidak hanya 2 Puskesmas yang menjadi perhatian, melainkan semua, yakni 21 Puskesmas yang ada di Pekanbaru termasuk 87 pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Kapolda meminta agar masyarakat mematuhi aturan yang sudah dibuat karena Kota Pekanbaru saat ini berada di zona merah.
Disamping di Puskesmas, kegiatan vaksinasi juga akan dilakukan di lokasi lainnya seperti di kampus dan tempat peribadatan.
(fa/bq/hy)