TNI H. Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs.
Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dan seluruh Kepala Staf TNI, untuk pertama kalinya
bermain atau tampil dalam pagelaran wayang orang bertema ‘Pandawa Boyong’ di
Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu malam.
“Malam ini, pelaksanaan pagelaran wayang orang dengan
lakon Pandawa Boyong. Dimana pada pagelaran ini luar biasa. Karena pemainnya
diantaranya ada Pak Kapolri, saya (Panglima TNI), KSAD, KSAL, dan KSAU,” tutur
Panglima TNI, Minggu .
Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan bahwa pagelaran
wayang orang ini juga gabungan dari pelestari budaya Indonesia yang diantaranya
adalah, Barata dan Sanggar Budaya Laskar Indonesia Pusaka, dengan jumlah pemain
sekitar 400 orang.
Dalam kegiatan tersebut, Panglima TNI menyebutkan bahwa,
diadakannya pagelaran wayang orang ini juga untuk ikut merawat serta
melestarikan budaya asli Indonesia, salah satunya adalah wayang orang.
Sekaligus kegiatan ini merupakan bukti
dari terwujudnya sinergitas antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat.
Sementara itu dalam kesempatan
yang sama, Kapolri menceritakan awal mula dirinya diminta terlibat untuk tampil
dalam pagelaran wayang orang tersebut. Ketika itu Kapolri mengaku mendapatkan
undangan untuk ikut bergabung dalam pentas seni budaya tersebut oleh Panglima
TNI.
Jenderal Sigit pun mengapresiasi terselenggaranya pagelaran
wayang orang bertema ‘Pandawa Boyong’ ini. Oleh karenanya, Kapolri juga
mengajak beberapa personel Polri untuk ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.
“Beberapa waktu yang lalu saya dapatkan undangan dari
beliau (Panglima TNI) untuk ikut gabung dalam latihan persiapan pagelaran
wayang orang yang diselenggarakan dengan tema ‘Pandawa Boyong’. Tentunya, kami,
sangat mengapresiasi undangan Pak Panglima. Karena itu kami juga mengajak
beberapa personel Polri ikut bergabung dalam kegiatan pagelaran wayang orang,”
jelas Mantan Kabareskrim tersebut.
Lebih jauh, mantan Kapolda Banten tersebut menegaskan bahwa
pagelaran wayang orang ini semakin membuktikan serta memperkokoh sinergitas dan
soliditas TNI-Polri dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Kapolri menambahkan dengan pagelaran seni budaya ini, banyak
makna filosofis yang bisa diambil hikmahnya untuk diimplementasikan. Mulai dari
nilai luhur, sikap kesatria, hingga jiwa kepemimpinan.
“Tentunya mudah-mudahan sinergitas TNI-Polri ini
betul-betul bisa semakin memperkokoh program-program kebijakan dari Negara dari
Pemerintah dalam rangka mengawal, mendukung dan mensejahterakan serta membangun
Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera,” jelas Kapolri.
Diketahui, dalam pagelaran wayang orang ini, Panglima TNI
Laksamana Yudo Margono akan memerankan sosok Bima Sena. Sementara, Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo berperan sebagai Prabu Puntadewa.
Sedangkan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman akan memerankan
sosok Batara Guru, KSAL Laksamana Muhammad Ali memerankan Batara Baruna, dan
KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo akan memerankan Eyang Abiyasa.