Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyerukan agar masyarakat
menggunakan hak pilihnya atau tidak golput dalam Pemilu 2024.
Awalnya, Menteri Mahfud mengatakan tidak ada manusia yang
sempurna begitu pula dengan seorang calon pemimpin. Setiap calon pemimpin pasti
memiliki sisi baik dan buruk.
“Tidak mungkin manusia itu ‘oh ini calon pemimpin
paling baik’, tidak ada itu celahnya atau ‘oh ini calon pemimpin atau calon
wakil rakyat yang sangat jelek’. Jangan dipilih karena itu tidak ada baiknya.
Manusia itu ada baiknya dan jeleknya,” ujar Menteri Mahfud, Selasa .
Apabila ada pemikiran bahwa semua calon pemimpin itu buruk,
Menteri Mahfud mengajak agar masyarakat tetap ikut memilih dalam pesta
demokrasi lima tahun sekali itu. Ia mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin
yang memiliki sedikit kejelekan dibandingkan pemimpin lainnya.
“Kalau saudara berpikiran, wah calon pemimpin kita
tidak ada yang baik, jelek semua. Maka jangan tidak memilih, pilihlah yang
kejelekannya lebih sedikit, karena pemimpin harus ada,” tegas Menteri
Mahfud.
Menurut dia, masyarakat akan rugi sendiri bila tak ikut
berpartisipasi dalam pemilu, sebab pemilu itu bukan mencari pemimpin yang baik,
tapi menghalangi orang yang lebih jahat untuk memimpin.
“Ada filsuf politik yang mengatakan begini, ‘pemilu itu
bukan mencari pemimpin yang baik pemimpin itu sulit loh menghadirkan pemimpin
yang baik. Tapi pemilu itu adalah untuk menghalangi orang yang lebih jahat
untuk menjadi pemimpin,” jelas Menteri Mahfud.
Ia menuturkan seorang calon pemimpin yang baik tidak hanya
mendengarkan aspirasi kelompoknya yang hanya memanfaatkan politik elektoral
maupun politik identitas melainkan mampu mendengarkan aspirasi rakyat dengan
baik.
“Dibutuhkan kedewasaan dan kematangan, khususnya partai
politik dari tingkat elite hingga akar rumput agar proses demokrasi lima
tahunan berjalan lancar dan aman,” tutup Menteri Mahfud.
