Sebanyak 11 paduan suara dari berbagai gereja dan instansi berpartisipasi, termasuk GMIT Ebenhaezer Tarus Barat, GMIT Maranatha Oebufu, Katederal Choir, dan paduan suara Universitas Katolik Widya Mandira.
Menurutnya, lomba paduan suara ini sebagai media pembinaan mental, spiritual, moral dan etika umat Kristiani.
Momentum perayaan Natal 2023 dianggap sebagai wujud nyata kehadiran Polri di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam merayakan iman Kristiani.
Lomba paduan suara gerejawi ini juga menjadi ajang silaturahmi antargereja, instansi pusat dan daerah, serta melibatkan dua agama utama, yaitu Kristen Protestan dan Katolik di Provinsi NTT. Total hadiah senilai Rp60 juta menjadi daya tarik bagi peserta.
Sementara itu, Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.I.K., M.Hum., selaku penggagas lomba mengungkapkan tujuan lomba ini yakni memeriahkan dan meramaikan hari Natal, memuji Tuhan dan menjadi ajang untuk menunjukkan kebolehan dalam bernyanyi.
Meskipun hanya diikuti oleh 11 peserta, mantan Kapolda NTT itu berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak peserta pada tahun-tahun mendatang.
