Mengenal Tipe Data Boolean, Fungsi, Operator, dan Contohnya

tipe data boolean 1024x682 1

Bid TIK Polda Kepri

Di dunia pemrograman, tipe data boolean merupakan salah satu tipe data yang umum digunakan oleh para programmer. 

Dalam penggunaannya, tipe data ini hanya memiliki dua nilai, yakni true dan false yang dapat digunakan dalam bentuk upper maupun lower sesuai dengan bahasa pemrogramannya. 

Nilai true dan false digunakan untuk mengungkapkan operasi logika seperti verifikasi data dengan kemungkinan nilai yang terbatas itu. 

Apa Itu Tipe Data Boolean 

Tipe data boolean adalah istilah pemrograman yang mengacu pada tipe data dengan kemungkinan nilai benar dan salah dalam suatu data. 

Berbeda dengan tipe data string, float, char, dan lainnya yang memiliki banyak karakter. Tipe ini hanya memiliki dua nilai yang direpresentasikan oleh angka 0 untuk false dan angka 1 untuk nilai benar. 

Meskipun hanya terdapat dua nilai, pengaplikasian tipe data boolean dalam membentuk alur logika dengan if, else, dan elif ini cukup krusial dalam sebuah program. 

Sebagai data yang sederhana dan penting dalam satu waktu, nilai true dan false jika dikonversikan dalam bahasa pemrograman lain maka akan menjadi, semua nilai yang memiliki isi akan dianggap true dan angka yang kosong akan bernilai false

Contohnya: 

Fungsi Tipe Data Boolean

Secara umum, tipe data boolean berfungsi untuk mengambil keputusan dan kontrol alur dalam pemrograman, melalui kondisional if, while, dan elif pada kondisi logika AND, OR, NOT, dan XOR

Untuk mengenal lebih jauh bagaimana penggunaan tipe data boolean pada sebuah sistem, berikut adalah penjelasannya:

  • Menetapkan keputusan, yang mana tipe ini membantu dalam pengambilan keputusan untuk program dengan menggunakan struktur kontrol if, else, dan elif untuk memutuskan jalur mana yang dijalankan program berdasarkan kondisi logika dari true atau false.
  • Melakukan operasi logika, yang mempergunakan berbagai jenis modifikasi boolean berdasarkan operator logika seperti AND (&&), NOT (!), OR (||), dan XOR (^).
  • Melakukan pengujian kondisi, untuk checking apakah kondisi dalam program yang dijalankan telah terpenuhi atau belum. Seperti pada aplikasi yang perlu untuk ditinjau apakah pengguna yang ingin mengakses sebuah halaman telah login dengan true atau false
  • Mengoperasikan program flow, seperti pada loop while atau for yang digunakan dengan boolean untuk menetapkan waktu berhentinya loop
  • Memberitahukan status, dimana boolean biasa digunakan untuk menerangkan status dalam proses pengembangan aplikasi dan sistem, seperti on/ off, ya/ tidak, atau aktif/ tidak aktif.

Operator Tipe Data Boolean 

1. Operator Logika

Operator logika digunakan untuk memodifikasi alur kontrol dalam pemrograman sehingga dapat menghasilkan nilai-nilai yang diinginkan. Diantaranya adalah:

a. Operator NOT atau Negasi 

Operator ini dipergunakan untuk mengembalikan nilai true pada operan bernilai false, dan juga berlaku sebaliknya. 

Hal ini memungkinkan untuk memperkecil hasil pencarian pada setiap mesin pencari yang memiliki karakteristik yang berbeda dalam memanfaatkan operator ini. 

Contoh Operator Logika Not atau Negasi:

x = True

y = False 

#Logika Not 

z = not x

print(“not True=”, z)

Output: False 

b. Operator AND

Pada operator ini, akan berlaku nilai true bila kedua variabel bernilai true. Namun, jika salah satunya atau keduanya terdapat data false, maka hasilnya akan menjadi false

Operator AND berfungsi untuk memperkecil hasil pencarian seperti operator sebelumnya, tetapi dengan memasang kata kunci saat menelusuri di search engine. 

Contoh Operator Logika AND:

x = True

y = False 

#Logika AND

z = x dan y 

print(“True and False=”, z)

Output: False 

c. Operator OR

Operator OR dapat menghasilkan nilai true dengan hanya salah satu saja yang bernilai true atau keduanya bernilai benar dan akan menjadi false jika hanya kedua operan bernilai false

Berbeda dengan operator NOT dan AND yang digunakan untuk mempersempit pencarian, karena operator ini justru berfungsi meluaskan hasil pencarian. 

Contoh Operator Logika OR:

x = True

y = False 

#Logika OR

z = x or y 

print(“True or False=” z)

Output: True 

d. Operator XOR

Pada operator ini, nilai true akan didapatkan bila hanya terdapat satu diantara dua operan yang bernilai true. Sedangkan nilai false akan dihasilkan dari operan mana saja yang bernilai sama. 

Singkatnya, jika kedua variabel sama-sama bernilai true atau sama-sama bernilai false, maka data yang ditampilkan adalah false

Contoh Operator Logika XOR:

x = True 

y = False 

#Logika XOR 

z = x ^ y

print(“True ^ False=”z)

Output: True

2. Operator Perbandingan

Selain jenis-jenis operator logika diatas, perbandingan juga dapat digunakan pada tipe data boolean, adalah sebagai berikut. 

Contoh Operator Perbandingan: 

x = 15

y = 19

#compare x dan y 

print (x == y)

Output: False

Penggunaan If, Else, dan Elif Pada Operator Tipe Data Boolean

Dalam pemrograman, struktur kontrol if, else, dan elif ini digunakan untuk mengambil keputusan. 

Jika suatu kondisi (x) telah terpenuhi, maka kondisi (y) dapat dijalankan. Namun jika kondisi (x) belum terpenuhi, maka kondisi (y) belum bisa dijalankan. 

Mudahnya, ketika Anda mengakses Instagram dan mendapati sosial media dalam kondisi login, maka itu berarti kondisi tersebut memungkinkan untuk menampilkan halaman Instagram seperti pada gambar berikut ini:

Adapun ketika mendapati halaman Instagram dalam kondisi belum login, maka itu berarti kondisi tersebut memungkinkan untuk menjalankan kondisi yang lain. Sehingga akan muncul halaman seperti ini:

If merupakan kondisi utama, jika kondisi tersebut tidak terpenuhi maka akan beralih pada elif yang menjadi kondisi kedua, ketiga, dan sampai sebelum akhir. 

Adapun else menjadi kondisi terakhir ketika kondisi-kondisi yang sebelumnya tidak terpenuhi. 

1. If

if kondisi:

statement ()

Kondisi mengacu pada variabel atau nilai tipe data boolean (True/ False) secara langsung atau dari ekspresi logika. 

Jika kondisi bernilai true, maka statement () akan dijalankan oleh sistem. Namun, jika bernilai false, maka statement () tidak akan dieksekusi. 

Contoh penggunaan If pada logika:

if 5 > 8 

#False

print(‘Nilai 5 lebih dari 8’)

if 8 > 5 

#True

print(‘Nilai 8 lebih dari 5’)

Output: Nilai 10 lebih dari 5 

2. If .. Else

Pada bagian ini setidaknya terdapat dua cabang, yakni cabang if dan cabang else

Contoh penggunaan if else:

nilai = 60

print(Nilai anda adalah adalah:’, nilai, ‘\n\)

if nilai >= 80:

print(Selamat, anda lulus!’)

else: 

print(‘Maaf, anda tidak lulus.’)

Output: 

Nilai anda adalah 50

Maaf, anda tidak lulus.

3. If .. Else .. Elif

Pada bagian ini, cabangnya tidak hanya dua cabang, tetapi bisa 3, 4, dan bisa lebih. 

Contoh penggunaan if .. elif .. else

Predikat A untuk nilai >= 95

Predikat B untuk nilai >= 85 < 95

Predikat C untuk nilai >= 65 < 85 

Predikat D untuk nilai dibawahnya 

nilai = int(input(Masukkan nilai: ‘))

if nilai >= 95:

print(‘Predikat A’)

elif nilai >= 85:

print(‘Predikat B’)

elif >= 65:

print(‘Predikat C’)

else:

print(‘Predikat D’)

Jika program dijalankan dengan memasukkan angka 85, maka output yang didapat adalah predikat B. 

Nilai 85

Output: B