Turut hadir Kasdim 0723/Klaten Mayor Inf.Ustadi Rahmat, Kepala BPBD Klaten Sip Anwar beserta jajaran pemerintahan kecamatan dan desa.
Kapolda melakukan pengecekan ruang CVTV dan seismograf yang digunakan untuk memantau aktivitas Gunung Merapi. Kapolda dan jajaran juga melakukan koordinasi dengan kepala BPBD Klaten tentang tata kelola penanganan bencana erupsi Merapi meliputi jalur evakuasi,sarana prasarana evakuasi hingga penanganan dilokasi pengungsian.
Kemudian Kapolda menemui para pengungsi yang menempati ruang aula Balai Desa Balerante. Tercatat ada 26 lansia,3 ibu hamil,2 warga sakit,3 disabilitas,33 orang dewasa,11 anak – anak dan 10 balita yang telah menempati lokasi pengungsian selama sepekan ini.
Kapolda menjelaskan kedatangannya adalah dalam rangka operasi Aman Nusa untuk menangani Covid-19 dan berbagai kejadian kontijensi lainnya seperti erupsi Gunung Merapi.
Kapolda kepada para wartawan menekankan bahwa dalam penanganan pengungsi ini harus mengutamakan aspek protokol kesehatan baik itu masyarakat maupun petugasnya.
“Jangan sampai akan muncul klaster baru dalam bencana erupsi ini,sehingga Kabid Dokkes kami perintahkan agar bersama dinas kesehatan terkait agar betul – betul mengawasi para pengungsi ini,” jelas Kapolda Jateng.
Selain itu, Kapolda menambahkan penggunaan kearifan lokal dalam penanganan erupsi Merapi,yakni pelibatan masyarakat lokal untuk menjadi relawan.Karena masyarakat lokal sangat paham dengan kondisi di lapangan.
Dalam kunjungannya Kapolda menyerahkan bantuan logistik untuk para pengungsi diantaranya sembako,selimut,obat – obatan serta mainan anak-anak.
(bb/bq/hy)