KTT AIS Forum Fokus pada Inisiatif Nyata Sektor Maritim

ktt ais forum fokus pada inisiatif nyata sektor maritim 64608

Bid TIK Polda Kepri – Badung. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island
States (AIS) Forum akan fokus pada inisiatif-inisiatif nyata yang terjadi di
masyarakat di negara-negara pulau dan kepulauan.

“AIS Forum ini adalah forum yang sifatnya konkret. Kita
tidak ingin ini hanya sebagai forum saling pidato tapi juga ingin fokus
inisiatif-inisiatif underground dan dikembangkan berdasarkan masukan komunitas
di lapangan untuk kemajuan negara-negara pulau dan kepulauan ini (negara-negara
AIS),” jelas
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi, saat menggelar
konferensi pers di Media Center KTT AIS Forum Bali Nusa Dua Convention Center
(BNDCC) 1 Bali, Senin (9/10/23).

Oleh sebab itu, lanjutnya, bekerja sama dengan United Nations Development Programme
(UNDP) Sekretariat AIS Forum terus mengembangkan inisiatif program-program yang
bisa diimplementasikan di negara-negara AIS.

“Kita juga punya regional directors AIS di antaranya
Madagaskar, Fiji, dan Barbados, dengan tugas mereka adalah untuk berkomunikasi
dengan komunitas negara-negara AIS untuk mencari insight dan program mendukung
sekretariat AIS,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia pun ditegaskan Jodi mendukung penuh AIS
Forum dan berkomitmen mendorong eksistensi dan implementasinya. Terlebih
mendorong peran kelompok anak muda dan startup untuk saling berkolaborasi dan
berbagi mencari solusi bersama dari masalah yang dihadapi negara pulau dan
kepulauan.

 

“Negara-negara pulau dan kepulauan punya karakter
resilient dan inovatif. Indonesia yakin melalui forum ini, negara AIS akan
dapat menunjukkan punya kapasitas untuk menyelesaikan permasalahan tanpa
tergantung pada bantuan pihak lain. Ini akan bisa tercapai dengan memperkuat
solidaritas dan saling berbagi hasil inovasi kita,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga mendukung program-program AIS
Forum yang salah satunya adalah berupa pendanaan. Hingga saat ini Indonesia
sudah berkontribusi melalui komitmen pendanaan sejumlah US$5 juta.

“Pada 2019 Indonesia menyalurkan kontribusi sebesar 1
juta dolar AS untuk beberapa hal seperti pendirian sekretariat, implementasi
kerja sama dan memperkuat kolaborasi antarnegara. Kami buat platform berbagi
pengetahuan, lokakarya. Kegiatan itu melibatkan pemuda, inovator hingga usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendukung ekonomi biru,” ungkap Deputi.

KTT AIS Forum 2023 merupakan wadah kerja sama antarnegara
pulau dan kepulauan yang bertujuan memperkuat kolaborasi mengatasi empat
masalah global yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru,
penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim.

Ia
menambahkan, AIS Forum fokus pada hal-hal yang konkret dan telah disiapkan juga
berbagai program-program yang akan membuat AIS Forum ini terus berkembang dan
bisa dirasakan dampaknya oleh seluruh masyarakat di negara-negara pulau dan
kepulauan.

KTT AIS Forum 2023, katanya, nantinya akan ada Leaders
Declaration dari para anggota. “Tapi yang paling penting dari leaders
declaration adalah kita akan menyatukan suara terlebih dahulu bahwa memang ada
keperluan mendesak dalam AIS Forum, mendorong kerja sama di area seperti blue
econo, marine polution, mitigasi terhadap climate change, ocean
governance,” tutupnya.