Komitmen ASEAN Bangun Ekosistem Mobil Listrik Langkah Tepat

komitmen asean bangun ekosistem mobil listrik langkah tepat 58147

Bid TIK Polda Kepri

-Jakarta. Komitmen Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membangun ekosistem mobil listrik
dinilai sebagai langkah yang sangat tepat oleh peneliti
dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin.

“Kesepakatan ASEAN untuk membangun ekosistem kendaraan
listrik merupakan langkah tepat yang perlu disambut dengan baik,” kata
Ropiudin dihubungi dari Jakarta, Jumat .

Pembangunan ekosistem kendaraan listrik di kawasan ASEAN,
kata dia, merupakan suatu hal yang penting dan bermanfaat dalam upaya menjaga
lingkungan dan mengurangi polusi udara secara bersama-sama.

Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi
terbarukan Unsoed tersebut menambahkan kendaraan listrik yang menggunakan
energi listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan seperti tenaga
surya, angin, air, panas bumi, atau biomassa, dapat mengurangi emisi gas rumah
kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Kendati demikian Ketua Bidang Riset Aliansi Dosen Nahada
(ADN) Jateng-DIY itu menambahkan pembangunan ekosistem kendaraan listrik juga
menghadapi beberapa tantangan seperti harga kendaraan listrik yang masih lebih
tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional, serta perlunya peningkatan
infrastruktur pengisian baterai.

“Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan
aksesibilitas dan harga kendaraan listrik serta memperluas infrastruktur
pengisian baterai,” katanya.

Ropiudin juga mengatakan sektor transportasi merupakan salah
satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu diperlukan
langkah untuk mendorong adopsi kendaraan listrik guna mencapai target pengurangan
emisi global.

Namun, kata dia, hal tersebut harus dilihat secara holistik
dan memperhatikan ketersediaan dan keberlanjutan sumber daya energi yang
digunakan untuk memproduksi listrik.

Presiden RI Joko Widodo di akhir rangkaian KTT ke-42 ASEAN
2023 menyatakan bahwa salah satu dari tiga poin utama kesepakatan yang
dihasilkan adalah penguatan kerja sama ekonomi. ASEAN dikatakan Presiden Jokowi
sepakat membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari
rantai pasok dunia, sehingga hilirisasi industri menjadi kuncinya.

Kesepakatan kedua adalah perlindungan pekerja migran dan
korban perdagangan manusia. Ketiga adalah ASEAN bulat menyatakan bahwa
pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi. Five-point
Consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders.
Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang
dipertaruhkan.