Kisah Anak Penjual Cilok di Lombok Barat Lulus Seleksi Bintara Polri

kisah anak penjual cilok di lombok barat lulus seleksi bintara polri 32656

Bid TIK Polda Kepri

Fahrurrozi mengatakan keyakinannya bisa lolos menjadi Polisi melalui tes Bintara Polri merupakan bukti bahwa untuk dapat menjadi Polisi tidak perlu mengeluarkan uang sogokan.

“Benar, ini buktinya saya lulus seleksi, walaupun bapak saya hanya penjual cilok dan ibu saya cuma ibu rumah tangga. Alhamdulillah, dengan berbekal kemauan, kemampuan, dan percaya diri, saya berhasil lulus seleksi Bintara Polri tahun 2020 ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11/2020).

 

Hal ini ia sampaikan usai Sidang Terbuka Kelulusan Akhir Penerimaan Bintara Polri 2020 di Ballroom Lombok Vaganza Hotel, Kota Mataram, Jumat (13/11).

 

Putra tunggal pasangan Sanoir dan Sumaini juga berpesan kepada siapa saja yang berminat mengikuti seleksi Polri, agar tidak termakan iming-iming kelulusan. Apalagi sampai menyerahkan sejumlah uang alias sogokan kepada oknum tak bertanggung jawab.

“Jangan percaya dengan tawaran seperti itu. Dalam setiap tahapan seleksi semua dilakukan dengan transparan dan bersih. Kalau sampai ada oknum yang menawarkan bantuan agar bisa lulus, apapun jenis imbalan atau sogokannya, itu sebenarnya mereka ambil keuntungan dengan aji mumpung,” katanya.

Ia menjelaskan pada dasarnya yang menentukan kelulusan adalah murni hasil usaha diri sendiri. Namun, para oknum tersebut sering mengatakan itu merupakan usaha mereka.

“Sebenarnya kita lulus murni dan itu dikatakan hasil usaha atau lobi mereka, tapi kalau tidak lulus pastinya oknum itu akan berdalih dengan berbagai alasan,” ucapnya.

Terkait hal ini, Wakapolda NTB Brigjen Pol. Asby Mauza mengatakan rekrutmen Anggota Polri tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Proses rekrutmen kali ini harus tetap menerapkan protokol kesehatan pada setiap tahapan seleksi, untuk meminimalisir penyebaran pandemi COVID-19,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Asby juga mengucapkan selamat bagi calon siswa Bintara yang dinyatakan lulus. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah turut serta mensukseskan rekrutmen Bintara Polri 2020 sehingga dapat terlaksana dengan transparan, bersih tanpa mahar, dan akuntabel.

“Terima kasih dan penghargaan kepada pengawas eksternal dan Internal, instansi terkait, dan seluruh panitia yang terlibat dalam proses penerimaan Bintara Polri T.A. 2020. Semoga apa yang telah kita lakukan mendapat balasan lebih baik dari Allah SWT,” katanya.

Di akhir sambutannya, Asby berpesan agar para calon siswa dapat menyiapkan mental dan fisik.

“Bagi para casis, siapkan mental dan fisik, selamat menempuh pendidikan pembentukan di SPN, Pusdik ataupun Sepolwan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto menjelaskan hingga pengumuman seleksi terakhir terdapat 239 calon Bintara Polri, dengan rincian 230 Polri Laki-laki (Polki) dan 9 calon Bintara Polri Wanita (Polwan).

 

“Dari ke-230 Polki 10 orang merupakan calon Bintara Rekpro (Rekrutmen Proaktif/berprestasi) dan 10 orang calon Bintara Kompetensi Khusus. Nah, dari 239 Caba yang mengikuti seleksi Pantohir, sebanyak 238 Caba dinyatakan lulus,” katanya.

Adapun seluruh peserta yang lolos nantinya akan mengikuti pendidikan khusus.

“Caba Polri yang terpilih atau dinyatakan lulus itu, untuk selanjutnya akan mengikuti tahapan Pendidikan Pembentukan Calon Bintara Polri Tahun Anggaran 2020,” pungkasnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam sidang, Irwasda bersama para Pejabat Utama (PJU) Polda NTB, Kepala Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) bersama PJU SPN Polda NTB serta pengawas eksternal dan internal.

 

Py//