Kalau berkendaraan, sambung Presiden, untuk keselamatan lebih baik memakai sepatu. “Kemudian pastikan sebelum berangkat SIM dibawa, STNK dibawa, BPKB enggak usah, SIM di bawa, STNK dibawa,” tambahnya.
Jika nanti ditanyakan oleh polantas, menurut Presiden, semua pengendara bisa menunjukkan bahwa memang memiliki STNK dan SIM.
Hal ketiga yang penting, menurut Presiden, kalau berkendaraan jangan main handphone atau menggunakan telepon karena berbahaya sekali.
“Setuju ndak? Siapa yang berkendaraan suka main handphone? Maju ke depan sini siapa? Tidak boleh loh, tidak boleh, waktu berkendaraan tidak boleh main handphone, sangat berbahaya sekali,” ujarnya seraya menambahkan begitu juga jika mengendarai mobil.
Saat berkendaraan, menurut Presiden, mesti diingat bahwa keluarga menunggu di rumah. Untuk itu, Presiden mengingatkan perlunya kehati-hatian dan mengecek semua kelaikan kendaraan.
Dalam acara tersebut, Presiden juga sempat berdialog dengan peserta yang bernama Hendri. Saat berdialog, Presiden berpesan kepada Hendri agar saat mengendarai kendaraan bermotornya tidak perlu mengebut dan selalu menggunakan helm.
“Jadi hati-hati, kecelakaan ini, kecelakaan lalu lintas itu di dunia memakan korban ranking lima. Yang pertama itu banyak yang meninggal karena jantung, karena penyakit paru-paru, karena penyakit TBC, karena penyakit diabetes, dan lain-lain, yang nomor lima itu kecelakaan lalu lintas,” Presiden mengingatkan.
Pada dialog kedua dengan Joni Iskandar, seorang mahasiswa, Presiden berpesan kembali masalah keamanan berkendara seperti helm, sarung tangan, dan juga sepatu.