“Salah satu kriteria penerima vaksin Mpox adalah individu yang pernah kontak dengan penderita Mpox (vaksinasi post exposure),” ujar Direktur Prima.
“Namun orang yang pernah kontak ini belum tentu terinfeksi. Jadi, imunisasi Mpox masih bersifat pencegahan. Sedangkan bagi pasien yang sudah terinfeksi akan diberikan pengobatan yang sesuai,” lanjut Direktur Prima.
Lebih lanjut, Direktur Prima mengatakan jenis vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yakni vaksin turunan smallpox generasi ke-3 yang bersifat non-replicating. Vaksin ini sudah mendapat rekomendasi WHO untuk digunakan saat wabah Mpox.
Untuk mengatasi wabah Mpox, Kemenkes terus berupaya menyediakan vaksin MVA-BN. Namun lantaran ketersediaan vaksin saat ini masih terbatas, alhasil daerah yang telah melaporkan adanya kasus Mpox akan diprioritaskan terlebih dahulu.
“Vaksin Mpox saat ini terbatas dan digunakan pada sasaran prioritas di daerah yang dilaporkan adanya kasus. Lalu khusus di Bali, karena akan dilaksanakan pertemuan internasional (Indonesia Africa Forum pada 1-3 September 2024) di mana ada beberapa peserta dari daerah terjangkit, sehingga diperlukan adanya upaya mitigasi risiko untuk mencegah penularan Mpox,” jelas Direktur Prima.
Berdasarkan laporan Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Minggu Epidemiologi ke-33 Tahun 2024 periode 11-17 Agustus 2024, terdapa 88 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia sepanjang 2022-2024. Puluhan kasus itu tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).