Sebagai salah satu upaya melindungi masyarakat dari ancaman virus DBD, Kemenkes saat ini sedang menunggu rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) untuk dapat mewajibkan vaksinasi DBD bagi masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, Kabiro Siti menjelaskan penyakit DBD ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti yang memiliki habitat di negara beriklim tropis seperti Indonesia.
“Oleh karena itu, mendeteksi infeksi virus secara dini serta mengendalikan reproduksi nyamuk menjadi kunci penangan dan pencegahan DBD,” jelas Kabiro Siti.
Selain itu, melakukan gerakan mencegah DBD melalui Program 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) mesti rutin dilakukan oleh masyarakat, terlebih apabila sudah mendekati musim hujan.
Kabiro Siti juga mengimbau masyarakat segera mendapatkan pengobatan awal ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat apabila mengalami gejala infeksi DBD.