“Stok bersifat dinamis, di mana tambah dan kurang terus karena dipakai penyaluran buat stok beras (SPHP), kemudian untuk penyaluran bagi ASN, TNI, dan Polri serta penyaluran buat program bantuan pangan,” ujar Pimpinan Perum Bulog wilayah NTT, Himawan Nugraha, dilansir dari Antaranews, Jumat .
Dalam kesempatanya ia menyebutkan bahwa stok beras medium per Kamis mencapai 7.770 ton. Sementara, beras yang sedang dibongkar di Pelabuhan Tenau Kupang mencapai 4.900 ton.
Selain itu, juga untuk Kanwil NTT masih ada stok dari Jawa Timur sebanyak 10 ribu ton. Jumlah tersebut masih belum masuk di gudang Alak Kota Kupang, karena masih dalam perjalanan.
“Lalu sisa kuota impor yang kapalnya juga belum datang ada sekitar 5.500 ton,” jelasnya.
Selanjutnya ia mengungkapkan agar masyarakat tidak perlu khawatir kekosongan stok beras selama El Nino karena selain yang masih dalam perjalanan dan impor, jumlah stok akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan penyaluran.
Untuk beras impor dari Vietnam, saat ini proses pembongkarannya masih terus dilakukan di Pelabuhan Tenau. Kendala pembongkarannya adalah faktor hujan.
“Jika terjadi hujan, maka proses pembongkarannya terhenti, karena harus ditutup dulu, jangan sampai kena hujan dan rusak berasnya,” tutupnya.