Kapolri dan Cara Merawat Optimisme Generasi Muda

kapolri dan cara merawat optimisme generasi muda 63900

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Langkah Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menggandeng generasi
muda, patut dicontoh jajaran Polri di tingkat kewilayahan hingga Polsek.

Belum lama ini di depan mahasiswa baru Universitas
Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit
menyampaikan untuk mengajak mahasiswa dan anak muda ikut menjaga Pemilu 2024
agar aman dan damai. Walaupun ajakan ini di depan mahasiswa, tetapi pesan
Kapolri jelas untuk seluruh anak muda Indonesia.

Apalagi, berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan
Nasional (Bappenas) ada dominasi pemilih muda pada Pemilu 2024 nanti. Data
Bappenas ini dikuatkan oleh survei politik Centre Strategic and International
Studies (CSIS), yang melansir data pemilih 60 % adalah anak muda.

Dari 60 persen data CSIS tadi, kelompok anak muda itu
terbesar adalah dari kelompok Generasi Milenial dan Generasi Z. Kelompok ini
mengacu pada usia 17-40 tahun.

Generasi yang rata-rata dari usia kelas 3 SMA, mahasiswa,
hingga kelompok keluarga muda. Ciri generasi muda ini sangat melek digital,
responsif, multitasking, dan kolaboratif.

Baru-baru ini survei yang dilakukan oleh Asosiasi Dosen
Pancasila dan Kewarganegaraan (APDK) menyebut pemilih pemula antusias memilih
di Pemilu 2024. Nampak dari 98 persen responden bakal hadir di TPS.

 

Ketua APDK, Prof Sarkadi yang juga Dekan Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyebut responden dari berbagai kampus
di Indonesia. “Menariknya mereka pemilih pemula percaya 69 persen Pemilu
akan berlangsung dengan jujur dan adil,” ujar Sarkadi.

Sesuai ciri generasi ini yang responsif dan tergambar
antusias sesuai ciri anak-anak muda generasi baru Indonesia. Dari survei APDK
ini nampak generasi muda memiliki pandangan positif tentang politik nasional.

Pandangan politik yang positif khas anak-anak muda perlu
dipupuk dan terus dikembangkan. Agar tidak menjadi generasi pesimistik atau
cuek terhadap masa depan bangsanya.

Cara Kapolri merangkul anak-anak muda inilah salah satu
bagian merawat semangat positivisme anak muda Indonesia. Apalagi mereka yang
mahasiswa tingkat pertama 20 tahun mendatang akan menjadi pemain utama saat era
Indonesia Emas 2045.

Jadi merangkul anak muda saat ini, dalam jangka panjang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit, seakan tengah mempersiapkan generasi muda
memasuki milenium pertama (100 tahun Indonesia merdeka) yang beriring sejalan
dengan bonus demografi Indonesia.

Sehingga, Kapolri bisa memastikan Pemilu sebagai regenerasi
kepemimpinan nasional dapat berlangsung aman dan damai. Harapannya kita dapat
menatap bonus demografi cara lebih optimis berkaca dari sikap positif anak muda
Indonesia sekarang ini.