“Dokumen terkait dengan lima jenazah itu sudah kita periksa. Kita sudah datang, sudah ditunjukkan dokumennya dan hal-hal lain yang kita perlukan. Jadi rasanya isu ini kita garis bawahi, ini adalah sarana untuk proses pembelajaran di fakultas kedokteran,” jelasnya lebih lanjut.
Mantan Asops Kapolri itu juga menjelaskan bahwa mayat tersebut sudah ada sejak 2008. Cadaver itu menjadi media pembelajaran mahasiswa kedokteran Unpri. Cadaver itu juga disediakan di setiap fakultas kedokteran di universitas lainnya.
“Cadaver itu adalah untuk keperluan praktek kedokteran. Jadi, Mohon masyarakat agar paham cadaver ini sudah ada sejak tahun 2008, sudah ada di Unpri. Kita tahu itu menjadi bagian dari pembelajaran mahasiswa kedokteran. Saya yakin setiap universitas kedokteran memiliki hal-hal yang seperti ini dan saya ingin masyarakat tidak salah paham terkait kondisi ini,” tutupnya.