(Kapolda) Sulawesi Tenggara, Irjen. Pol. Drs. Teguh Pristiwanto, mengajak
masyarakat Kabupaten Muna agar tidak mudah terpancing atau terprovokasi oleh
isu-isu yang menghasut di media sosial.
Saat bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Muna, Irjen.
Pol. Teguh Pristiwanto berharap kepada para tokoh budaya Muna untuk mendukung
Polri bersama-sama mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terpancing. Adapun
silaturahmi antara Polda Sultra bersama tokoh masyarakat Muna membahas
perkembangan kasus dugaan penghinaan suku Muna di media sosial Facebook.
“Kemajuan teknologi memiliki plus minus termaksud
tindak pidana. Polda Sultra akan terus melakukan pengejaran serta pengembangan
kasus ini,” ujar Irjen. Pol. Teguh Pristiwanto seperti dilansir
Antaranews, Rabu .
Sementara itu, Ketua Lembaga Budaya Muna Prof. Dr. Andi
Bahrun mengapresiasi Kapolda Sultra yang telah meluangkan waktu untuk
menyempatkan diri menemui perwakilan dari tokoh masyarakat Muna.
Ia mengatakan sejak kali pertama tersebarnya dugaan ujaran
kebencian terhadap suku Muna melalui media sosial Facebook, pihaknya telah
melakukan koordinasi dengan para tokoh-tokoh lainnya untuk melaporkan kejadian
tersebut kepada pihak berwajib.
Di tempat yang sama, Dirkrimsus Polda Sultra, Kombes. Pol.
Bambang Wijanarko, mengatakan pihaknya terus berusaha mengungkap kasus dugaan
penghinaan suku tersebut. Ia mengatakan Tim Subdit V Tipidsiber Ditreskrimsus
Polda Sultra sudah bergerak sebelum adanya laporan pengaduan terkait penghinaan
suku tersebut. Namun pihaknya juga melakukan pendalaman terhadap postingan di
media sosial itu karena postingan dan akun yang diduga melakukan penghinaan
telah dihapus.
Lebih lanjut, Kombes. Pol. Bambang Wijanarko, mengatakan
setelah postingan beserta akun terhapus, hal itu menjadi kendala sehingga
perlunya Bareskrim Polri untuk berkoordinasi dengan meta facebook untuk membuka
data pemilik akun, di mana membutuhkan waktu 90 hari untuk menunggu jawaban
dari Meta Facebook.
“Progres yang kami lakukan dalam pengungkapan kasus ini
adalah membentuk tim yang terdiri dari dua tim. Ada yang berangkat ke Mojokerto
dan yang berangkat ke Mabes Polri untuk membantu koordinasi percepatan dengan
pihak meta facebook,” ujarnya.
Ia menyebutkan hingga hari ini pihaknya sudah melakukan
pemeriksaan terhadap 10 orang saksi, menunjuk sebuah nama yang diduga sebagai
pemilik akun @aldialdi.
“Kami berkomitmen untuk terus mengejar pelakunya sampai
dapat sesuai dengan arahan dan komitmen Bapak Kapolda untuk menjaga situasi
kamtibmas di wilayah Sultra tetap kondusif,” tegasnya.
Dari hasil diskusi tersebut Kapolda Sultra dan tokoh adat
masyarakat Muna sepakat untuk mewujudkan situasi keamanan Sultra yang kondusif,
sehingga dapat mendukung perkembangan pembangunan dan stabilitas