Irjen Pol. Muhammad Iqbal juga mengatakan bahwa tim patroli tersebut gabungan dengan anggota TNI. Mereka di bawah kendali Ditsamapta Polda NTB. Mereka akan berkeliling patroli pada jam-jam tertentu. “Bila perlu anggota TNI-Polri berboncengan saat berpatroli,” jelas Kapolda.
Patroli dilakukan secara bergiliran, dimulai dari jam-jam rawan terjadinya tindak kriminal. Dengan begitu pelaku tindak kriminal diyakini bakal tiarap. Jika para pelaku kriminal nekat beraksi, kapolda memerintahkan anggotanya mengambil tindakan tegas. Itu untuk memberikan efek jera kepada pelaku. ”Jangan sampai saat pelaksanaan event muncul aksi kriminal. Itu yang kita antisipasi,” tegas Kapolda.
Personel yang berpatroli akan dilengkapi senjata lengkap. Kendati demikian, mereka diminta tetap menerapkan pendekatan persuasif dan mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungannya dari tindak kriminal. Pada saat berpatroli, petugas juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menerapkan prokes. Sehingga mereka terhindar dari penyebaran Covid-19.
Kapolda menyampaikan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memberikan catatan terkait penerapan prokes saat penyelenggaran PON XX/Papua. Penerapan prokes pada penyelenggaraan multievent olahraga tersebut dinilai sangat buruk. ”Jangan sampai pada penyelenggaraan event ini dinilai sama (seperti di Papua),” tekannya.
Terkait itu, Jenderal Bintang Dua tersebut mengatakan fungsi intelijen juga dimaksimalkan. Setiap ada potensi gejolak harus diantisipasi. ”Jangan sampai hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” perintahnya.
Semua anggota harus menjalankan tugas dengan maksimal. Karena ini merupakan event internasional. Yang dipertaruhkan adalah nama baik Indonesia. ”Pengamanan harus maksimal. Pelaksanaan harus sukses,” tegas Kapolda.
Irjen Pol. Muhammad Iqbal berharap dengan adanya keterlibatan masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi untuk menyukseskan event tersebut bisa memberikan kontribusi positif. ”Mari kita sukseskan bersama event ini,” harap Kapolda.
