Kapolda Kepri Terima Kunjungan Romo Paschal: Menyatukan Langkah Melawan Perdagangan Orang

WhatsApp Image 2025 05 14 at 22.36.15 9f0a6880 scaled

Bid TIK Polda Kepri – Suasana di Polda Kepulauan Riau (Kepri) pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2025 pagi itu tampak berbeda dari biasanya. Di antara rutinitas institusi penegak hukum, hadir rombongan tamu yang membawa semangat kolaborasi kemanusiaan.

Kapolda Kepri, Irjen. Pol. Asep Safrudin, S.I.K., M.H., menerima kunjungan silaturahmi dari Romo Paschal dari perwakilan Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP). Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keterbukaan ini, kedua pihak membicarakan isu yang tidak ringan: Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), sebuah kejahatan kemanusiaan yang kerap menjadikan wilayah perbatasan seperti Kepri sebagai lintasan maupun tujuan.

Didampingi Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Dr. Anom Wibowo, S.I.K., M.Si., serta jajaran Pejabat Utama Polda Kepri, Irjen Asep membuka ruang dialog yang tak sekadar bersifat formalitas. Dalam sambutannya, jenderal bintang dua itu menyampaikan penghargaan terhadap kepedulian dan peran aktif KKPPMP dalam merespons berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia, khususnya yang menimpa migran dan korban perdagangan orang.

“Kepri merupakan wilayah strategis, namun sekaligus rentan terhadap kejahatan transnasional seperti TPPO. Oleh karena itu, sinergi dari semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, menjadi bagian penting dalam membangun sistem deteksi dan respon dini. Kami sangat terbuka terhadap informasi yang valid dari masyarakat maupun lembaga seperti KKPPMP, karena perlindungan terhadap korban dan pencegahan adalah prioritas kami,” ujar Kapolda Kepri dalam forum yang berlangsung di Ruang Kerja Kapolda Kapri.

WhatsApp Image 2025 05 14 at 22.36.15 522bb55f

Kapolda menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka, serta peran aktif institusi non-negara dalam menyuarakan suara-suara korban yang kerap tak terdengar oleh sistem hukum yang formal.

“Kami akan terus melakukan pembinaan terhadap anggota di lapangan agar mereka tidak hanya bertindak berdasarkan perintah, tapi juga memiliki perspektif kemanusiaan yang kuat,” tambahnya.

Romo Paschal, yang telah lama dikenal sebagai tokoh gereja yang bersuara vokal dalam isu migran dan keadilan sosial, menyambut baik respons dari Polda Kepri. Dalam penjelasannya, ia menuturkan bahwa KKPPMP telah berdiri sejak 1975, lahir dari keprihatinan terhadap situasi pengungsi Vietnam yang kala itu mendarat di berbagai pulau di Indonesia, termasuk di Kepri. Seiring waktu, mandat pelayanan mereka berkembang, termasuk mendampingi para korban TPPO yang acap kali berasal dari kalangan paling rentan: perempuan, anak-anak, dan pekerja migran.

“Kami hadir tidak membawa tuntutan, melainkan semangat kerja sama. Bahwa tugas kemanusiaan terutama dalam menghadapi kejahatan seperti perdagangan orang—tidak bisa hanya ditangani oleh satu institusi saja. Diperlukan jaringan kolaboratif yang mampu bergerak cepat, berpihak pada korban, dan tetap menjunjung proses hukum,” tutur Romo Paschal dengan nada tenang namun sarat makna.

Beliau juga menekankan pentingnya perspektif korban dalam penanganan kasus TPPO, agar proses hukum tidak berhenti pada penindakan, tetapi juga menyentuh aspek rehabilitasi dan reintegrasi sosial.

Pertemuan ini bukan sekadar seremoni silaturahmi. Ia mencerminkan sebuah pola relasi baru antara institusi negara dan organisasi keagamaan dalam menghadapi persoalan sosial yang kompleks. Di tengah dinamika penegakan hukum dan derasnya arus migrasi global, sinergi antara kepolisian dan lembaga gerejawi seperti KKPPMP menjadi modal penting dalam menjangkau ruang-ruang yang kerap luput dari jangkauan birokrasi formal.

Wakapolda Brigjen Anom Wibowo menambahkan bahwa Polda Kepri terbuka untuk membangun jaringan kerja lintas sektor dalam pendekatan yang lebih humanis.

“Polisi tidak bisa bekerja sendirian. Kita butuh mitra. Kami ingin membangun sistem yang transparan dan akuntabel,” kata Wakapolda Kepri.

Menutup pertemuan, Kapolda Kepri menegaskan komitmen Polda Kepri untuk memperkuat perlindungan warga negara dari ancaman perdagangan orang.

“Negara harus hadir. Dan kami, sebagai bagian dari negara, akan terus bergerak bersama masyarakat untuk memastikan hak-hak dasar manusia tetap terlindungi,” ujarnya.

Kunjungan Romo Paschal ke Polda Kepri bukan hanya membawa pesan damai, tapi juga menggugah kesadaran: bahwa dalam menghadapi kejahatan yang menyerang martabat manusia, keberpihakan dan keberanian untuk bekerja bersama adalah bentuk nyata dari keadilan itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *