Bid TIK Polda Kepri – Banjarmasin. Kapolda Kalsel,
Irjen. Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi, S.I.K., M.H., memastikan belum ada titik
panas (hotspot) yang terdeteksi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) di seluruh wilayah provinsi itu.
“Sampai saat ini baik melalui aplikasi Bekantan maupun
laporan secara manual oleh anggota di lapangan tidak ada terdeteksi
hotspot,” ujar Kapolda Kalsel dikutip dari Antaranews.com, Jumat (5/5/23).
Irjen. Pol. Andi Rian Ryacudu mengungkapkan, selama ini yang
terdeteksi lewat aplikasi Berantas Kebakaran Hutan dan Lahan (Bekantan) milik
Ditreskrimsus Polda Kalsel sebagai titik panas palsu. Misalnya atap seng sebuah
bangunan ataupun rumah warga yang terpancar sinar matahari sehingga menimbulkan
panas yang terdeteksi seperti hotspot.
“Seperti kita ketahui meski cuaca begitu terasa panas
pada siang hari, namun terkadang masih ada turun hujan makanya turut meredam
hotspot,” tuturnya.
Kendati demikian, Irjen. Pol. Andi Rian menegaskan pihaknya
siap menghadapi karhutla jika sampai terjadi dengan kesiapsiagaan personel dan
segala peralatan pendukung. Bahkan Polda Kalsel mengoperasikan pesawat tanpa
awak (UAV) atau “drone” canggih untuk memonitor karhutla yang diawali
upaya pendeteksian titik panas pada satu lokasi kemudian dilakukan pengecekan
secara cepat dan tepat.
Drone berbentuk miniatur pesawat terbang dengan panjang
sekitar satu meter dan lebar sayap dua meter itu dioperasikan Direktorat
Sabhara yang bisa terbang dengan jarak mencapai 50 kilometer.
Sebagaimana prediksi BMKG tahun ini, diperkirakan lebih
panas dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, makanya potensi ancaman karhutla
harus diwaspadai sejak dini.