Rendahnya penyerapan vaksinasi terhadap lansia membuat Kepolisian Daerah Sumatra Selatan (Polda Sumsel) dilibatkan. Polisi diiminta bantuannya untuk membujuk lansia menjalani vaksinasi. Mereka bakal menyediakan layanan mobile vaksin untuk menjemput masyarakat lansia.
“Makanya saya instruksikan kepada Babinkamtibmas dan Babinsa untuk mencari dan mengajak lansia vaksinasi. Minimal dari setiap Polsek mengajak lima lansia per harinya,” ungkap Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, Senin (26/4/2021).
Rendahnya serapan vaksin lansia juga membuat Polda Sumsel menjanjikan reward kepada polsek terbanyak mengajak lansia. Pihaknya bahkan menggunakan dua mobil ambulans yang dikhususkan untuk berkeliling, door to door ke kampung-kampung mengajak lansia untuk vaksinasi.
“Menjemput bola istilahnya, bersama Polri-TNI, dan Dinkes melakukan door to door mengajak lansia vaksin. Sejauh ini dengan mobil sudah 8.772 lansia berhasil vaksin. Paling banyak di Kota Palembang lalu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),” ungkap Kapolda.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sumsel, Kombes Pol dr Syamsul Bahar menjelaskan, vaksinasi terhadap lansia menggunakan 1.000 dosis yang dialokasikan ke RS Bhayangkara Palembang. Sistem jemput bola diharapkan dapat mempercepat vaksinasi yang telah dilakukan sejak tiga pekan lalu.
“Lansia-lansia ini bisa kita lakukan door to door atau jemput bola, atau dikumpulkan di satu tempat baru dilakukan vaksinasi,” jelas dia.
Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nurainy, mengapresiasi langkah Polda Sumsel yang mendukung percepatan vaksinasi. Lesty mengakui pihaknya mengalami kendala melakukan vaksinasi terhadap lansia.
Faktor pertama karena banyak lansia yang sulit diajak proses vaksinasi. Faktor kedua, banyak keluarga dari lansia yang menentang vaksinasi. Lalu faktor yang terakhir, lansia sudah mau vaksin namun saat proses screening terbentur komorbit.
“Kita mengupayakan lansia untuk vaksinasi, karena mereka adalah orang-orang yang rentan. Apa lagi OTG di Sumsel cukup besar jumlahnya sehingga berbahaya,” jelas Kepala Dinkes Sumsel.
Untuk melanjutkan proses vaksinasi terhadap lansia, Sumsel harus dihadapi dengan masalah lain. Menurut Lesty, sampai hari ini pihaknya kehabisan dosis vaksin.
“Sejauh ini kita mengupayakan vaksin yang masih ada. Selama lansia itu mau vaksinasi, maka kita akan gunakan sepertiga dosis vaksin tahap kedua. Karena antara vaksinasi tahap pertama dan kedua itu membutuhkan 28 hari, sehingga kita pakai terlebih dahulu sambil menunggu suplai baru datang,” tutup Kepala Dinkes Sumsel.
(bb/bq/hy)