Jelang Pemilu Serentak, Polisi Gandeng Influencer Cegah Hoaks di Kolaka

jelang pemilu serentak polisi gandeng influencer cegah hoaks di kolaka 65577

Bid TIK Polda Kepri

– Kendari. Polres Kolaka Utara,
menggandeng pemilik media sosial di Kolaka Utara (Kolut), Sultra untuk mencegah
informasi hoaks yang dapat memecah persatuan masyarakat Bumi Patowanua
menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Kapolres Kolaka Utara, AKBP Arief Irawan, mengatakan bahwa
pihaknya juga telah menyiapkan tim siber untuk menangani kasus-kasus yang
berkaitan tentang penanganan Pemilu.

“Kebetulan juga ada satu anggota kami sedang mengikuti
pendidikan tentang Pemilu, yakni Dikjur (pendidikan kejuruan) yang diadakan
Bareskrim Mabes Polri,” ujarnya dilansir dari Antaranews, Senin
.

AKBP Arief Irawan, mengungkapkan dengan pendidikan yang
diikuti oleh personelnya itu dapat menangani setiap permasalahan terkait dengan
informasi-informasi hoaks, provokasi, dan isu yang dapat memecah persatuan
masyarakat Kabupaten Kolut di dunia maya, terutama terkait sengketa Pemilu.

“Untuk menangani itu, mudah-mudahan dari informasi
terbaru pun dengan permasalahan tentang sengketa Pemilu sudah bisa kita tindak
lanjuti,” jelasnya.

Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah
menyiapkan Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk menangani permasalahan
yang berkaitan dengan Pemilu.

“Jadi di dalam hasil rapat gabungan kami kemarin itu
kami sudah sepakat, orang-orang kami pun tim siber sudah siap memberikan
informasi,” jelasnya.

Ia menuturkan pihaknya juga telah mengumpulkan pemilik
akun-akun media sosial di Kabupaten Kolut untuk bersama-sama membantu kerja
kepolisian dalam rangka mencegah beredarnya informasi-informasi hoaks di media
sosial.

“Kami sudah mengumpulkan mereka untuk duduk bersama
membantu kami apabila menemukan informasi-informasi menyesatkan berkaitan
dengan sengketa pemilu,” jelasnya.

Di akhir kesempatan ia mengimbau kepada seluruh masyarakat
Kabupaten Kolut untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak membiarkan
informasi-informasi hoaks beredar di media sosial.

“Jangan biarkan informasi-informasi yang tidak benar
itu beredar di dunia maya sehingga nanti-nanti dapat memudahkan terjadinya provokasi,” tutupnya.