Kombes Pol. Sudarmadji sebagai Manajer Tim Nasional (Timnas) Indonesia
didapatnya ketika berorganisasi di institusi Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri). Salah satunya melatih mental anak asuh pelatih Shin Tae-yong
jelang menghadapi Argentina pada FIFA Matchday, Senin besok.
“Jadi begini, memang apa yang saya terapkan selama ini
adalah ilmu yang saya dapat ketika saya berorganisasi atau berada di institusi
Kepolisian,” ujar Kombes Pol. Sumardji disela-sela latihan timnas di
Lapangan A, Senayan, Jakarta, Sabtu .
Menurutnya apa yang didapat perwira melati tiga itu saat
mengikuti pendidikan kepolisian secara berjenjang dan bertahap diterapkan ke
dalam manajemen sepakbola.
“Baik saya dapatkan ketika saya sekolah di kepolisian
sampai dengan manajemen ketika saya memimpin satu kesatuan, itu sama.
Pendekatan person, hati ke hati itu penting karena apa? ketika ada pemain yang
turun, maka kita turun mentalnya, maka kita berkewajiban untuk menaikkan mental
pemain,” terangnya.
“Itu penting sekali, lain halnya ketika pemain ada yang
sesuatu yang mungkin membuat dia tidak nyaman dan lain sebagainya itu juga
bagian dari saya, bagaimana supaya pemain itu bisa nyaman,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam mengatur timnas tidak jauh dengan memimpin
anak buahnya di Kepolisian. Apalagi selain melatih mental, juga kedisiplinan
diperlukan bagi pasukan Tim Garuda ini.
Di contohkannya ketika dalam training camp (TC), pemain ada
yang keluar dari waktu jam istirahat, maka akan diberikan teguran. Dan selain
itu, bila ada yang keluar dari hotel tanpa izin, akan dicoret sebagai pemain
timnas.
“Kalau di sepak bola saya menerapkan manajemen sesuai
dengan apa yang saya dapat, apa yang saya punya, saya berikan kepada anak-anak
semuanya dalam ikatan tim, goal-nya terakhir adalah saya harus memberikan
bonus. Itu berlaku rewards dan punishment,” pungkasnya.
Terkait dengan laga timnas melawan juara dunia Argentina,
dirinya terus memberikan motivasi kepada anak asuhnya tersebut. Ia berujar bola
itu bundar, masalah menang atau kalah adalah urusan belakangan. Yang terpenting,
kata Sumardji adalah mendapatkan poin.
“Saya juga sampaikan kepada anak-anak bagaimana
memotivasi, bagaimana memberikan suntikan moral yang kuat, suntikan semangat
yang lebih tinggi, jadi kita itu sudah tahu strateginya seperti apa lawan, nah itulah
kontranya yang harus kita berikan, sehingga ketika nanti di lapangan,
berhadapan, kita sudah tahu hanya kuncinya satu, mental kita adalah mental
pejuang, mental kita adalah mental tangguh dan mental kita adalah mental
juara,” jelasnya.