sering menahan buang air kecil ketika berada di perjalanan dan sulit menemukan
toilet. Kondisi ini sebenarnya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman serta banyak
bahaya yang muncul hingga dapat menimbulkan masalah urologis.
Seorang ahli urologi mengungkapkan akibat dari kebiasaan
menahan buang air kecil yang tampaknya tidak berbahaya ini ternyata dapat
berdampak buruk bagi kesehatan.
Seperti dilansir dari pmjnews, Selasa , berikut yang
terjadi pada tubuh saat menahan buang air kecil diantaranya:
1. Berisiko Infeksi Saluran Kemih
Salah satu risiko terbesar menahan kencing terlalu lama atau
terlalu sering adalah meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK).
“Ketika urine tertahan di kandung kemih, itu menciptakan
tempat berkembang biak bagi bakteri untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi,”
jelas residen urologi dan ahli medis internal untuk bedbible.com, Martina
Ambardjieva.
Ketika urine tidak dikeluarkan secara teratur, bakteri dapat
menyebar ke uretra dan ginjal sehingga menyebabkan ISK. ISK biasanya memerlukan
pengobatan antibiotik. Jadi, harus selalu segera ke dokter saat mengalami
tanda-tanda pertama infeksi.
2. Melemahkan Otot-otot Kandung Kemih
Menurut spesialis nyeri panggul yang berlokasi di New York
City, Amerika Serikat, Sonia Bahlani, menahan buang air kecil terlalu lama
dapat menyebabkan kontraksi otot dasar panggul.
“Ketika ini terjadi, itu dapat menyebabkan kelemahan
otot di sekitar kandung kemih,” tuturnya
Jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini
dapat menyebabkan hal-hal seperti nyeri atau inkontinensia. Ambardjieva
mengatakan, secara khusus, ini terjadi ketika otot detrusor di kandung kemih
berkontraksi dan menekan sfingter uretra yang tertutup.
3. Kemungkinan Terkena Batu Kandung Kemih
Ambardjieva memaparkan konsekuensi lain dari menahan buang
air kecil terlalu lama yaitu risiko batu kandung kemih.
Terbentuk di dalam kandung kemih saat tidak kosong
sepenuhnya, ini adalah gumpalan mineral keras yang dapat menyebabkan sakit
perut, nyeri saat buang air kecil, darah dalam urin dan gejala lainnya.
“Urine diproduksi oleh ginjal. Urine terdiri atas air yang
bercampur dengan produk limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah,” jelas
National Health Service (NHS) Inggris.
4. Mengalami Lonjakan Tekanan Darah
Menahan kencing juga dapat meningkatkan tekanan darah untuk
sementara waktu.
“Menahan urine setidaknya tiga jam setelah buang air
kecil sebelumnya meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita
paruh baya,” ungkap Ambardjieva.
Untuk alasan ini, semua orang harus selalu mengosongkan
kandung kemih sebelum mengukur tekanan darah. Ahli urologi mencatat, mekanisme
di balik perubahan tekanan darah ini masih kurang dipahami.
5. Tingkatkan Sedikit Risiko Kanker Kandung Kemih
Ambardjieva memperingatkan ada satu lagi kondisi serius yang
mungkin terkait dengan menahan kencing yaitu kanker kandung kemih. Ketika urine
ditahan di kandung kemih terlalu lama, bakteri dapat menumpuk dan tumbuh yang
meningkatkan peradangan dan iritasi pada lapisan jaringan kandung kemih.
“Peradangan kronis ini dapat menyebabkan kerusakan DNA
pada sel-sel di wilayah ini dapat meningkatkan peluang untuk menjadi
kanker,” tutup Ambardjieva.