Investasi Negara ASEAN di IKN, Minati Properti dan Energi Terbarukan

investasi negara asean di ikn minati properti dan energi terbarukan 63094

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mencatat total investasi
swasta ke sektor hiburan di Ibu Kota Nusantara telah mencapai Rp20 triliun atau
hampir sekitar seperempat persen dari total pendanaan pembangunan untuk swasta.

“Kalau yang dari swasta, tetapi tadi sudah ada Rp20 triliun.
Ini mainly play artinya entertainment, hotel, dan sebagainya termasuk ada ruang
terbuka hijau,” kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung
Wicaksono usai menjadi pembicara pada ASEAN Investment Forum Day 2 di Jakarta,
Minggu (3/9/23).

Lebih lanjut Agung mengungkapkan bahwa pihaknya telah
menerima 270 minat investasi dari calon investor atau letter of intent (LOI)
untuk IKN baik dari dalam negeri maupun luar Indonesia.

“Terbanyak memang perusahaan nomor satu dari Indonesia,
lebih dari setengahnya. Kemudian dari ASEAN, ada Singapura dan Malaysia. Yang
lainnya, Jepang dan Korea,” ungkapnya.

 

Khusus untuk ASEAN yakni Malaysia terdapat dua perusahaan
properti yang telah berkomitmen untuk membangun 20 tower rumah susun atau rusun
di IKN. Dua perusahaan tersebut tengah melakukan studi kelayakan untuk kemudian
menunggu evaluasi dari pemerintah sebelum mendapatkan izin untuk memulai
pembangunan.

“Kalau Singapura itu yang mereka paling minat renewable
energy (energi terbarukan), kemudian pengolahan waste,” tambahnya.

Deputi Agung menyampaikan pada RPJMN 2020-2024 tercantum
kebutuhan pendanaan IKN sebesar Rp466 triliun yang dibagi menjadi tiga indikasi
pendanaan, yaitu APBN sebesar Rp90,4 triliun, badan usaha/swasta sebesar
Rp123,2 triliun, dan KPBU sebesar Rp252,5 triliun.

Pendanaan swasta yang didominasi oleh sektor swasta asal
domestik tersebut pada utamanya masuk kepada zona 1A yang akan menjadi titik
lokasi pembangunan Istana Kepresidenan dan beberapa kantor kementerian.

“Kawasan 1 ini seperti sekitar istana, Monas, dan
sebagainya. Ini kita fokus yang di situ dulu, KIPP (Kawasan Inti Pusat
Pemerintahan) ini arrange sekitar 6.000 hektar. Terus KIPP kita fokus lagi yang
area 1A, ini baru yang 1 A saja yang 2024 ini kita targetkan setelah itu masih
banyak lagi,” ucapnya.