Indonesia Susun Peta Jalan Hadapi Perubahan Iklim dari Sektor Pariwisata

indonesia susun peta jalan hadapi perubahan iklim dari sektor pariwisata 64704

Bid TIK Polda Kepri

 – Bali. Indonesia yang didukung United Nations Development Program
(UNDP) melalui Climate Promise Project tengah menyusun peta jalan (road map)
sektor pariwisata untuk mengurangi emisi karbon (dekarbonisasi). Upaya ini
adalah juga wujud komitmen Indonesia mengajak dunia bersama-sama mengatasi dan
mengelola dampak perubahan iklim.

Dokumen ini telah ditandatangani di tengah kegiatan
Ministerial Meeting (MM) AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Conference Center
(BNDCC) 1, Bali, Selasa .

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin
Uno usai penandatanganan mengatakan bahwa peta jalan tersebut merupakan wujud
tanggung jawab Indonesia terhadap keberlanjutan dan ketahanan iklim.

“Kemenparekraf ingin menyampaikan komitmen sektor
pariwisata dalam mengeksplorasi praktik baik terkait dekarbonisasi dan climate
action sektor pariwisata,” ungkapnya.

Program dekarbonisasi secara umum adalah upaya mengurangi
konsumsi energi sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaannya. Program ini
juga mengupas secara komprehensif berbagai isu yang dilaporkan, diseminasi
aksi, dan mekanisme yang menjadi tantangan dalam industri pariwisata.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, berdasarkan peta jalan,
agenda yang harus segera ditindaklanjuti adalah mengukur dan menghitung ambang
batas bawah dan target penurunan emisi karbon dari sektor pariwisata.

 

“Sekaligus menyiapkan sistem pelaporan dalam
mendampingi perjalanan pariwisata menuju nol emisi,” ujar Menparekraf.

Sebagai aksi tindak lanjut, Kemenparekraf bekerja sama
dengan Kemenkomarves serta Kementerian ESDM di bawah “Climate Promise Project”
akan melakukan survei pengelolaan energi dan limbah ke-20 hotel di kawasan
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali. Survei pun akan
sekaligus dilanjutkan dengan pengembangan rencana aksi mitigasi.

“Aksi serupa akan diperluas ke lima Destinasi
Pariwisata Super Prioritas (DPSP) lainnya di Indonesia dan diharapkan dapat
direaplikasi ke wilayah lain, dengan menggabungkan aksi mitigasi di dalam
negeri dan kontribusi sektor tersebut terhadap NDC Indonesia (dokumen yang
memuat komitmen dan aksi iklim sebuah negara yang dikomunikasikan kepada
dunia),” jelasnya.

“Peta Jalan Dekarbonisasi Sektor Pariwisata”
menjadi langkah awal dan akan selalu diperbarui di masa mendatang untuk tetap
selaras dengan perkembangan dinamika sektor energi, pengelolaan limbah, dan
perkembangan dalam industri pariwisata secara keseluruhan.

Kemenparekraf berkomitmen untuk bekerja sama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lembaga pemerintah terkait, serta
pemangku kepentingan lainnya dalam menyempurnakan peta jalan roadmap yang
dimaksud.

“Cakupan peta jalan juga akan ditingkatkan, program
diperbarui secara berkala, bahkan objektif dapat diubah untuk mencapai emisi
nol agar lebih cepat. Pekerjaan besar itu dimulai hari ini untuk menciptakan
peluang usaha dan lapangan kerja yang kami sebut sebagai green tourism
job,” jelasnya