IMF Rekomendasikan Cara Bertahan Lewati Tantangan Global

imf rekomendasikan cara bertahan lewati tantangan global 63222

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Direktur Pelaksana dari
International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, merekomendasikan tiga
langkah utama bagi negara-negara anggota ASEAN untuk bisa bertahan melewati
tantangan ekonomi yang kompleks saat ini. Salah satu tantangan yang dihadapi
adalah tekanan inflasi dan pengetatan likuiditas.

Ia mengatakan, tak dipungkiri negara-negara ASEAN cukup
terpengaruh oleh pandemi COVID-19, terutama dalam hal pertumbuhan ekonominya.

“ASEAN cukup terpengaruh karena sebelum pandemi
diproyeksikan tumbuh begitu kuat dan pertumbuhan ini telah turun separuhnya.
Akibatnya adalah hilangnya output potensial sebesar delapan persen. Jadi, ini
adalah konsekuensi signifikan dari apa yang telah kita alami,” jelasnya
dalam ASEAN-Indo-Pacific-Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/23).

Menurutnya, ASEAN juga telah mengalami gangguan dalam rantai
pasok akibat pandemi dan perang di Ukraina. Gangguan tersebut telah menyebabkan
lebih banyak tekanan, krisis, dan inflasi di sebagian besar ekonomi maju dan pasar
berkembang, termasuk negara-negara anggota ASEAN.

Direktur IMF mengatakan, tingkat suku bunga diperkirakan
akan tetap tinggi hingga 2024/2025. Dampaknya pun akan dirasakan pada ASEAN,
salah satunya dalam kekuatan mata uang. Oleh karena itu, ia menekankan agar
ASEAN harus terus tumbuh dinamis untuk bertahan dalam menghadapi tantangan
ekonomi global saat ini.

 

“Pertumbuhan ASEAN adalah titik terang dalam cakrawala
yang agak suram. Pertumbuhan global tahun ini mencapai 3 persen, dan ASEAN
telah mencapai pertumbuhan sebesar 4,6 persen yang akan berlanjut hingga tahun
depan. Menjaga momentum pertumbuhan sangat penting,” ujarnya.

Untuk menghadapinya, ia menyarankan negara-negara anggota
ASEAN untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan untuk memastikan
kepercayaan konsumen dan investor.

“Kepercayaan ini telah membantu Anda sebelum pandemi, dan
harus tetap seperti itu,” ungkapnya.

Kemudian, agar pemerintah ASEAN lebih banyak berinvestasi
dalam bidang pendidikan dan keterampilan, mengingat di masa depan akan ada
artificial intelligence. Oleh karenanya, keterampilan di luar artificial
intelligence harus dimiliki dalam waktu dekat.

Selanjutnya ia juga menyarankan negara-negara anggota ASEAN
untuk berinvestasi dalam digital connectivity dan green econo. Tidak ada masa
depan tanpa investasi dalam bentuk tersebut.